Candiwatu, Mojokerto --- Desa Candiwatu yang terletak di kaki Gunung Welirang selama ini dikenal sebagai kawasan yang asri dan ramah. Namun, di balik pesona alam dan kehangatan warganya, terdapat permasalahan mendasar yang kerap luput dari perhatian: tidak adanya penanda batas antar dusun.
Ketiadaan plang batas tersebut kerap menimbulkan kebingungan, khususnya bagi warga luar desa, tamu, hingga petugas yang hendak mengunjungi dusun-dusun di Candiwatu. Tidak adanya batas fisik yang jelas membuat peralihan antar wilayah dusun seperti Candirejo, Terong Malang, Sumberwatu, dan Wonokoyo kerap tak terasa. Bahkan, aplikasi peta digital pun tak jarang menunjukkan lokasi yang tidak akurat.
Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang tengah mengabdi di desa tersebut menggagas sebuah inisiatif sederhana namun berdampak besar: pembangunan plang batas dusun.
Selama dua pekan, tim KKN melakukan pemetaan wilayah menggunakan titik GPS, berdiskusi dengan perangkat desa, hingga merancang desain plang yang informatif, kokoh, dan memiliki nilai estetika. Material seperti besi hollow galvanis, cat reflektif, dan stiker nama dusun digunakan agar hasilnya tahan lama dan mudah dikenali.
Puncak kegiatan berlangsung pada 16 dan 20 Juli 2025, saat enam plang batas berhasil dipasang di titik-titik strategis antar dusun. Kehadiran plang ini disambut positif oleh warga. Selain memperjelas batas wilayah, inisiatif ini dinilai memperkuat identitas dusun serta menambah kerapian tata ruang desa.
"Kami sangat terbantu dengan adanya plang ini. Sekarang lebih mudah menjelaskan lokasi dusun ke tamu atau petugas dari luar," ungkap salah satu warga.
Bagi para mahasiswa, kegiatan ini bukan sekadar bagian dari program pengabdian masyarakat. Lebih dari itu, proyek ini menjadi pembelajaran tentang pentingnya kolaborasi, kepedulian terhadap lingkungan sekitar, dan bagaimana langkah kecil dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI