"Waduh...harus gimana ini ada yang beli lewat QRIS," kesan panik Mba Nita ketika pertama kali menangani pembeli yang mengunjungi kedai kopi miliknya satu tahun yang lalu.
Kedai kopi yang hampir dikunjungi setiap hari saja sudah membuat ibu dua anak ini bersemangat. Ditambah lagi jika akhir pekan yang menambah sibuk pemilik dan karyawan yang bekerja disana.
Nita Kharisma adalah nama lengkap dari pemilik kedai kopi yang berada di Jalan Panglima Batur, Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Tidak jauh dari pusat kota yang bisa ditempuh hanya sepuluh menit menggunakan kendaraan bermotor. Dan di dalam kedai kopinya ini selain menjual minuman berbahan dasar kopi, Mba Nita juga menjual mentahan kopi berdasarkan jenis kopinya. Namun sayangnya, tidak semua jenis kopi tersedia disini.
"Kadang ada saja konsumen yang mau beli kopi ini, kopi itu, tapi ya saya tidak punya" ucapnya tersenyum pada saat itu di penghujung malam bulan Agustus 2023.
Menurut Mba Nita, berbagai macam kopi yang tersedia di kedai kopi miliknya sebagian di ambil langsung dari petani kopi di sekitar Kalimantan Selatan. Namun sebagian besar yang lainnya hampir semua dikirim oleh pihak ketiga yang menyuplai kebutuhan kopi dari beberapa daerah. Karena memang selama ini pihaknya mengaku hanya membeli secara online atau ya memang membeli dari rekanan bisnis yang sama-sama membuka kedai kopi. Setelah itu langsung dijual kepada konsumen baik yang sudah berupa kopi seduhan maupun kopi mentahan yang sudah diolah sebelumnya.
"Kopi asli Kalimantan Selatan paling laku di impor ke luar negeri". Pesan ini sejalan dengan pernyataan Serikat Petani Indonesia (SPI) Provinsi Kalimantan Selatan, Dwi Putra Kurniawan yang mengatakan bahwa Kalimantan Selatan mempunyai kopi asli yang khas yaitu kopi Borneo atau lebih dikenal dengan kopi Aranio.
Hingga tahun 2022, kopi Aranio laris dipesan oleh konsumen mancanegara yang rata-rata berasal dari Eropa, Asia, dan sebagian lagi dari benua Afrika dengan presentase mencapai ratusan ton.
Peningkatan Konsumsi Kopi yang Sejahterakan Petani
Menurut laporan Statistik Kopi Indonesia 2021 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sepanjang tahun 2022, jumlah peminum kopi di Indonesia mencapai 100,3 juta jiwa. Angka ini meningkat sebesar 2,9% dari tahun sebelumnya (2021) yang tercatat sebanyak 97,4 juta jiwa.
Jumlah peminum kopi di Indonesia tersebut lebih didominasi oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas, yaitu sebanyak 97,6 juta jiwa. Sementara itu, jumlah peminum kopi di bawah usia 15 tahun tercatat sebanyak 2,7 juta jiwa.