Aku, rakus kau telan
kemudian hanya gelap
lalu debar jantungmu
sesungguhnya,
malam itu aku telah mati
terhisap bibirmu yang maut
dan sebelum waktu
benar-benar mencuri habis usia kita
akan kutanam hutan di pucuk kepalamu
tempat kau mengenang hal indah
sebagai rumah untuk ingatan
yang kelak merawatmu di hari tua
atau melindungimu dari sepi paling jahat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!