Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Salah Satu Kunci Sukses Tiongkok: UKM!

5 Juli 2017   08:44 Diperbarui: 6 Juli 2017   07:56 4437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pabrik di Tiongkok (SMCP.com)

Hampir semua pembaca artikel ini menggunakan gawai yang bertulisan "Made In China". Smartphone, laptop ataupun tablet. Saya pun menggunakan laptop buatan Tiongkok untuk membuat tulisan ini. Tiongkok memang sudah terbukti sebagai negara yang berfungsi sebagai pabrik-nya dunia, mulai dari korek api, tusuk gigi sampai dengan barang canggih seperti smartphone.

Bagi para penggemar dan pengguna drone, pasti akan mengenal merek DJI. Merek ini menguasai pasar drone profesional, pangsa pasar DJI kurang lebih sudah mencapai 60% dari pasar drone profesional. Apakah DJI merek drone dari negara barat yang diproduksi di Tiongkok? Tidak, DJI adalah murni perusahaan Tiongkok yang membuat desain dan memproduksi drone.

Sekarang ini pasar smartphone juga dikuasai oleh perusahaan asal Tiongkok. Samsung dan Apple memang dua terbesar, namun peringkat 3-5 dikuasai oleh merek smartphone asal Tiongkok.  

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Saya kebetulan berkunjung ke Tiongkok dalam rangka liburan dan bekerja. Perusahaan tempat saya bekerja menugaskan saya untuk bertemu dengan beberapa perusahaan yang memiliki kerjasama dengan kami. Lumayan liburan dibiayai oleh perusahaan hehehe.

Pada kesempatan pertama saya bertemu dengan perusahaan yang membuat lampu penerangan jalan yang menggunakan tenaga matahari (solar power) untuk lebih mudah kita sebut perusahaan A. Waktu rapat dengan manajer perusahaan tersebut saya banyak sekali bertanya tentang proses produksi, untuk memastikan barang yang kami beli akan memiliki kualitas yang bagus.

Manajer tersebut bercerita bahwa sebenarnya perusahaan A tidak memproduksi apapun, melainkan hanya melalukan desain produk dan perakitan. Batere dibeli dari pabrik batere, Solar panel juga begitu, papan elektronik (PCB) setelah selesai didesain tinggal diserahkan ke perusahaan pembuat PCB, untuk diproduksi lengkap dengan komponen elektroniknya. Casing atau rumah lampu setelah selesai desain, dibuat moldingnya dan diserahkan ke perusahaan logam atau plastik tergantung kebutuhan.

Setelah semua siap, komponen itu akan dikirimkan ke pabrik A untuk dirakit. Pabrik A yang hanya memiliki pabrik seluas kurang lebih 2000 m2, menjual barangnya sampai ke Eropa dan juga salah satu suplier yang dipercaya untuk membuat lampu penerangan jalan untuk proyek PBB di Afrika.  Hal ini bisa terjadi, masih menurut manajer tersebut karena banyaknya pabrik komponen pendukung yang sebenarnya kalau dilihat dari luas pabrik hanya sekelas Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Banyaknya UKM yang siap mendukung, membuat perusahaan A tidak perlu pusing membuat pabrik untuk komponen-komponen lampu. Perusahaan A tinggal melakukan desain, perbandingan harga dan kualitas komponen sesuai dengan kebutuhan kemudian melakukan outsorcing pembuatan komponen ke pabrik lain. Perusahaan-perusahaan komponen ini secara otomatis akan bersaing untuk memberikan harga dan kualitas terbaik, agar dapat menjual ke perusahaan A.

Perusahaan B yang membuat bluetooth speaker juga sama, pabriknya hanya 1200 m2. Tetapi semua barangnya diekspor, bahkan menjadi salah satu suplier untuk Unilever global dalam pengadaan speaker untuk promosi.

Lebih menarik lagi, beberapa kota memiliki industri yang khas. Misalnya lampu LED di kota A, tas di kota B lengkap dengan pabrik komponennya. Dengan banyaknya UKM, jika Anda ingin mendirikan pabrik suatu barang investasi yang harus Anda curahkan tidaklah terlalu besar. Karena Anda tidak perlu membuat pabrik komponennya, sehingga Anda bisa fokus ke desain, penjualan dan perakitan serta tentu saja quality control.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun