Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inikah Penyebab Gagalnya Negosiasi Perang Dagang?

1 Juni 2019   04:00 Diperbarui: 1 Juni 2019   04:05 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump dan Xi Jinping (Al Jazeera)

Salah seorang sumber mengatakan bahwa penyebab gagalnya negosiasi perang dagang adalah AS terus mengubah tuntutan mereka. "Begitu banyak perubahan tuntutan sehingga pada akhirnya kami (China) tidak bisa lagi mengalah" kata sumber ini.

Sebagai salah satu contoh adalah tuntutan untuk membuka total akses internet di China dan menghapus aturan yang mengharuskan perusahaan Cloud Computing  asing untuk mendirikan tempat penyimpanan dan pengolahan data di China.

Harus diingat bahwa secara politik China adalah negara komunis sehingga pemerintah China ingin mengendalikan informasi yang bisa diakses oleh warganya. Pembatasan akses internet dengan melarang Google atau Whatsapp misalnya. Lebih lengkap baca "Apakah kita bisa melawan kemajuan Teknologi?"

Contoh tuntutan lain yang memberatkan negosiasi adalah jumlah barang AS yang harus diimpor China. AS menuntut agar China meningkatkan impor barang AS senilai USD 100 miliar per tahun. Suatu hal yang sulit untuk diwujudkan menurut sumber SMCP.

Terlebih lagi AS telah melarang ekspor barang berteknologi tinggi ke China, sehingga cara untuk meningkatkan impor adalah membeli lebih banyak produk pertanian dan LNG. Pertanyaannya sampai berapa banyak?

Tuntutan AS yang mungkin bisa dibilang penyebab utama mandegnya negosiasi adalah tuntutan untuk memantau kepatuhan China. Pemantauan yang bisa berakibat kembalinya tarif tinggi jika dianggap China tidak patuh terhadap perjanjian yang disepakati.

Sebuah tanda ketidakpercayaan AS terhadap China. Dan hal ini tidak dapat diterima oleh pemerintah China.

Sumber SMCP juga mengatakan bahwa AS harus sadar pemerintah China membutuhkan waktu untuk menerapkan perjanjian. Jadi kedua pihak harus mencoba menempatkan diri di pihak yang lain. Tanpa ini kesepakatan sulit untuk didapat.

Baca juga: Perang Dagang dimata Penduduk AS dan China

Apa yang Sebenarnya terjadi?

Sulit untuk ditebak, namun melihat rekam jejak Donald Trump dan pemerintah AS beberapa waktu ini. Bukan hal yang aneh jika AS menekan China habis-habisan dan mencoba untuk mendapatkan perjanjian yang lebih menguntungkan AS dan bukan solusi menang-menang.

Terlebih lagi Trump membutuhkan sebuah kemenangan dalam rangka menghadapi pilpres 2020. Setelah gagal mendirikan tembok perbatasan Meksiko dan gagal dalam mewujudkan perjanjian nuklir dengan Kim Jong Un (Korea Utara).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun