Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Belajar tentang Golput dari Kemenangan Donald Trump

21 Maret 2019   05:30 Diperbarui: 21 Maret 2019   08:21 7961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Donald Trump setelah kejadian mengatakan "We condemn in the strongest possible terms this egregious display of hatred, bigotry and violence on many sides, on many sides,". Terjemahan bebasnya adalah kami mengutuk dengan keras atas kebencian, kefanatikan dan kekerasan. Dari semua pihak, semua pihak.

Setelah mendapatkan kritikan Trump mengubab pernyataannya menjadi "Racism is evil. And those who cause violence in its name are criminals and thugs, including the KKK, neo-Nazis, white supremacists, and other hate groups that are repugnant to everything we hold dear as Americans,"

Jika diterjemahkan: " Rasisme adalah iblis. Siapa pun yang melakukan kekerasan berdasar rasisme adalah kriminal dan penjahat Termasuk KKK, Neo Nazis, supremasi kulit putih dan grup penebar kebencian lainnya. Rasisme tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang warga AS.

Hari berikutnya Trump mengatakan hal yang tidak sama " You had some very bad people in that group, but you also had people that were very fine people, on both sides," Ada orang yang sangat jahat di dua kubu (pelaku dan korban insiden) namun ada orang yang sangat baik berada di kedua kubu.'

Apakah Trump mendukung supremasi kulit putih? Silakan Anda menilai.

Asal Bapak Senang
Oktober tahun 2017, saya pernah menulis tentang kesukaan Trump terhadap berita baik tentang dirinya. Tetapi jika ada media yang mengeluarkan berita yang buruk akan dijuluki berita palsu, CNN adalah media yang sering dijuluki produsen "fake news". Baca "Donald Trump dan Berita Palsu"


Di Indonesia mungkin Trump akan bisa bahagia. Masih cukup banyak kebiasaan "Asal Bapak Senang (ABS)" yang berlaku di pemerintahan maupun swasta.

Businessinsider.au.com
Businessinsider.au.com
ABS yang dimanfaatkan dengan baik oleh Kim Jong Un (Pemimpin Korea Utara). Kim mengirimkan surat-surat pujian yang dibuat seperti undangan nikah yang bagus. Sehingga Trump tertipu dan merasa Kim akan tunduk terhadap segala tuntutan dirinya mengenai senjata nuklir.

Pertemuan di Hanoi membuktikan bahwa Kim bukan orang bodoh yang akan melucuti semua senjata nuklir Korea Utara demi Trump. Sejauh pengetahuan saya tidak ada negara yang telah berhasil mengembangkan senjata nuklir bersedia untuk menghancurkannya. Senjata nuklir memiliki efek menakuti negara lain agar tidak macam-macam.

Menyesal
Penyesalan selalu akan muncul belakangan. Para pendukung Hillary dan Demokrat yang menyesal tidak menggunakan hak pilih akhirnya melampiaskan kekecewaannya pada pemilu sela AS 2018.

Terbukti dengan pemecahan rekor persentase warga AS yang menggunakan hak suara. 49,3 persen warga atau lebih dari 116 juta warga muncul saat pemilu, tertinggi sejak tahun 1914 menurut Vox.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun