Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Belajar tentang Golput dari Kemenangan Donald Trump

21 Maret 2019   05:30 Diperbarui: 21 Maret 2019   08:21 7961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang terjadi setelah Trump menang?

Pemotongan Pajak digulirkan
Sesuai dengan janji kampanye. Pemerintahan Trump menggulirkan pemotongan pajak. Pemotongan pajak yang dikatakan oleh beberapa ekonom adalah over stimulus atau stimulus berlebihan . Karena pemotongan pajak dilakukan pada saat ekonomi AS sedang bagus.

Namun kenyataannya pemotongan pajak ini digunakan oleh perusahaan seperti Apple untuk membeli kembali saham mereka dari bursa. Pembelian kembali yang menyebabkan kenaikan harga yang menguntungkan orang kaya dan para CEO yang mendapatkan bonus besar jika saham perusahaan yang dipimpinnya naik. Penghematan pajak tidak digunakan untuk investasi yang bisa membantu menumbuhkan ekonomi.

Bagi golongan menengah seharusnya pajak yang harus dibayarkan berkurang. Tetapi yang terjadi adalah potongan pajak (tax refund) atau pengembalian kelebihan pembayaran pajak mereka menurun dari rata-rata  USD 2.135 di tahun 2018 menjadi USD 1.949 tahun ini (Harian Kompas 19 Maret 2019). Akibat skema pajak baru yang diterapkan Donald Trump.

Skema baru yang menguntungkan masyarakat golongan atas, bukan golongan menengah bawah.

Perang Dagang
Donald Trump melancarkan perang dagang yang ditujukan bukan hanya kepada China namun juga kepada sekutu-sekutu AS seperti Uni Eropa dan Kanada.


Korbannya adalah pendukung utama Trump yaitu para petani. Petani kedelai misalnya yang tidak bisa lagi melakukan ekspor ke China. Padalah China adalah pasar ekspor terbesar bagi kedelai produksi AS. Bukan hanya kedelai, China juga mengenakan tarif untuk produk pertanian AS lainnya seperti Apel, Anggur dan lainnya.

Baca "Siapakah Korban Perang Dagang AS vs China?"

Selain itu akibat tarif yang dikenakan terhadap baja dan aluminium. Harga alat-alat pertanian juga meningkat cukup tinggi. Sehingga bisa dikatakan bahwa para petani pendukung Trump sudah jatuh tertimpa tangga.

Tujuan perang dagang adalah untuk menekan defisit neraca perdagangan. Namun yang terjadi adalah defisit perdagangan AS malah memecah rekor. Defisit perdagangan AS terhadap seluruh negara di dunia mencapai USD 621 miliar,  tertinggi dalam 10 tahun.

Apakah Trump Mendukung Supremasi Kulit Putih?
Dalam sebuah insiden yang melibatkan gerakan supremasi kulit putih Agustus 2017 di Charlottesville Virginia AS. Insiden yang mengakibatkan belasan orang terluka dan satu orang meninggal dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun