Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Beberapa Gosip tentang Negosiasi Perang Dagang AS dan China

24 Januari 2019   07:00 Diperbarui: 29 Januari 2019   11:12 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang dagang AS (Amerika Serikat) dan China masih belum berakhir. Setelah Donald Trump dan Xi Jinping bertemu di Argentina, kedua pihak sepakat untuk memberlakukan gencatan senjata selama 90 hari yang akan berakhir di bulan Maret 2019.

Jika sampai saat tersebut masih belum tercapai kesepakatan maka AS akan menerapkan kenaikan tarif dari 10 persen yang berlaku sekarang ini menjadi 25 persen untuk produk impor eks China. Perang dagang yang masih menjadi tantangan ekonomi 2019.

Baca: Apa Saja Tantangan Ekonomi 2019?

Awal Januari kemarin kedua pihak sudah bertemu di China, namun belum ada kesepakatan yang mengikat.

Di bawah ini adalah beberapa gosip tentang negosiasi perang dagang AS dan China. Kenapa saya sebut gosip? Karena ini adalah bocoran dari beberapa sumber kepada media, bukan pernyataan resmi.

China akan meningkatkan impor dari AS

Sumber Bloomberg mengatakan bahwa China menawarkan sebuah solusi untuk mengurangi defisit perdagangan AS dan China.

Penawaran yang diberikan adalah peningkatan impor dari AS. Peningkatan ini akan dilakukan secara bertahap sehingga pada tahun 2024 defisit perdagangan AS dan China yang mencapai USD 323 miliar tahun 2018 akan menjadi nol. Nilai impor yang ditawarkan mencapai sekitar USD 1 triliun atau kurang lebih senilai besaran ekonomi Indonesia.

Namun penawaran yang diberikan pada negosiasi di China tidak disambut dengan baik oleh pihak AS. AS pesimis hal ini bisa dilakukan.

AS menuntut peninjauan secara berkala

Amerika Serikat menuntut agar ada peninjauan secara berkala mengenai reformasi pasar China sebagai syarat perjanjian dagang AS dan China. Hal ini dikatakan oleh seorang sumber dari AS ke Reuters.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun