Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mitigasi Risiko yang Sering Dilupakan

21 Januari 2018   07:24 Diperbarui: 21 Januari 2018   10:46 2222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (https://www.axelos.com)

Setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap detik, kita selalu berhadapan dengan risiko. Ketika sedang tidur, mungkin saja kita terkena serangan jantung atau yang lebih rendah akibatnya, terjatuh dari ranjang. Kemungkinan yang sangat kecil namun tetap ada risiko terjadi.

Arti kata risiko menurut KBBI Online adalah "akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan" sedangkan mitigasi adalah bagaimana cara untuk bisa mengurangi akibat yang negatif.

Semua tindakan yang kita lakukan pasti memiliki risiko. Karena memang tidak ada yang pasti di dunia ini, sehingga bisa saja tindakan kita yang bermaksud positif malah berakibat negatif.

Kebiasaan orang termasuk saya adalah tidak peduli dengan risiko. Terutama risiko yang kecil sekali kemungkinannya terjadi. Padahal, memang risiko tidak bisa dihilangkan namun bisa dihindari atau dikurangi.

Misalnya, risiko tersasar. Jika kita ingin  pergi ke sebuah tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, mungkin saja kita malas untuk mencari tahu tentang lokasi tempat itu. Sedangkan jika kita sudah bertanya-tanya kepada orang yang lebih tahu bukankah risiko tersasar bisa dikurangi. Zaman now bisa kita gunakan aplikasi peta digital.

Indonesia adalah negara yang berada di lingkaran gunung api dan banyak dilalui oleh sesar yang aktif. Sebenarnya risiko gempa bumi termasuk tinggi. Sehingga seharusnya bangunan yang ingin dibangun harus memperhitungkan risiko gempa. Juga mengambil asuransi untuk melindungi agar jika terjadi gempa dan bangunan rumah atau kantor kita rusak, kita bisa memperoleh ganti rugi.

Kearifan leluhur sebenarnya juga ada yang dilakukan dalam memitigasi risiko. Saya pernah baca adanya larangan untuk menebang secara berlebihan di hutan keramat, hal ini penting dalam rangka menjaga agar kampung bisa mengurangi risiko terkena tanah longsor. Selain juga mengurangi risiko kekeringan.

Dalam pengambilan sebuah keputusan, jika ingin mengurangi risiko salah adalah dengan cara menggunakan data yang relevan. Memilih pemimpin, agar tidak salah pilih, kita harus lihat rekam jejaknya. Jika berhasil mengapa tidak diberi kesempatan kedua?

Mengumpulkan kekayaan (investasi) juga mengandung risiko. Bahkan ada perkataan "High risk high gain, no risk no gain".

Risiko memang tidak bisa dihilangkan. Paling penting adalah menyadari semua hal dalam kehidupan mengandung risiko. Ada yang sangat-sangat kecil sehingga bisa diabaikan, namun ada yang cukup signifikan sehingga perlu dikelola (dimitigasi) atau jika perlu dihindari.

Mitigasi risiko adalah hal yang penting,  sehingga jangan sampai dilupakan.

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun