Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membangun Bangsa Tidak Harus Berpolitik

1 Maret 2019   04:30 Diperbarui: 1 Maret 2019   06:34 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ke-dua, semua hal sederhana seperti tolong-menolong, bahu-membahu/gotong-royong, berkelakuan baik, jujur, sopan santun, tidak mendiskriminasi, tidak suka mengejek/menghina, tidak ada kepahitan hati, tidak mendendam dan segala hal baik lainnya.... juga sangat berarti bagi Bangsa kita.

Ini semua bukan hal sepele! Jika kita melakukan kebalikan dari semua hal baik di atas, maka dapat timbul kriminalitas, kekacauan, ketidak-damaian, ketakutan, perpecahan bahkan peperangan berskala nasional. Ini sama sekali tidak membangun.

Selanjutnya, perilaku kita dalam keseharian juga sangat menentukan tingkat kemajuan bangsa. Jika masih sulit mengantre, masih suka buang sampah ke kali atau ke jalan, suka tebar kebohongan, suka mengkritisi tidak jelas (baca: nyinyir), arogan, selalu mengomel/mengeluh, suka main hakim sendiri (persekusi), suka melanggar aturan lalu lintas, suka menuduh, dan lain sebagainya, itu semua sangat tidak bisa diharapkan untuk kemajuan bangsa.

Lalu jika Anda memiliki gagasan, suarakanlah gagasan Anda itu dengan sabar dan sikap siap dikritisi. Jika tidak di masa ini, jika  gagasan Anda benar bermanfaat bagi bangsa, seseorang akan merealisasikan gagasan Anda itu di masa yang akan datang. Gagasan itu banyak dan dari berbagai pemikiran orang lain. Maka kuncinya adalah memperjuangkan gagasan Anda dengan sabar dan tidak menganggap diri paling benar.

Pemikiran-pemikiran masyarakat yang terbuka dan berorientasi ke depan juga sangat bernilai bagi kemajuan bangsa. 

Gagasan Anda termasuk aspirasi masyarakat. Jika tidak didengar para politikus, itu bukan berarti Anda harus menggantikan posisi mereka.

Lalu ke tahap selanjutnya, apa keahlian Anda? Berdagang, menyupir, mengajar les, talenta seni, menjahit, memancing ikan, berolah-raga, berkebun? Apapun keahlian Anda, Anda sangat bisa membantu negeri ini dengan melakukan yang terbaik yang Anda mampu dalam pekerjaan Anda.

Benarkah? Tentu saja. Setiap Negara membutuhkan masyarakat yang bekerja dengan giat dan baik, hidup rukun, menghasilkan bagi diri sendiri dan keluarga dan bermanfaat bagi orang lain; dengan begitu negara akan mampu menjalankan fungsinya sebagai wadah bermasyarakat bagi kita semua. Jika Anda mampu, kejarlah berbagai prestasi dalam pekerjaan Anda; prestasi Anda menambah nilai bagi bangsa kita.

Memberikan yang terbaik yang Anda mampu dalam pekerjaan Anda juga bukan hal yang sepele bagi bangsa kita! Jika Anda tidak melakukan itu, justru Anda lah yang disebut sebagai 'beban' negara.

Jika Anda memiliki keahlian spesifik yang tidak semua orang miliki, itu tidak ada bedanya dengan masyarakat yang profesinya 'biasa-biasa' saja. Tetapi semakin besar kemampuan seseorang, semakin besar pula tanggung jawabnya. Kuncinya adalah apakah Anda memanfaatkan keahlian Anda itu untuk bangsa atau untuk keuntungan diri sendiri.

Seorang dokter tidak boleh menyelamatkan nyawa pasien demi uang. Begitu juga dengan para guru sekolah, tidak boleh bekerja mencerdaskan murid-muridnya demi uang. Kedua profesi tersebut menyangkut Hak Asasi Manusia; pendidikan dan kesehatan. Dalam rangka membangun bangsa, kedua profesi tersebut haruslah berdasarkan panggilan jiwa untuk melayani, bukan bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun