Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Apakah Prabowo Seorang Demagog?

15 Februari 2019   04:45 Diperbarui: 17 Februari 2019   03:41 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Semenjak Pilpres 2014 dan kasus BTP, saya mulai membaca-baca hal mengenai demokrasi dan strategi politik. Sampai pada satu titik, saya sangat terkejut melihat apa yang saya baca. Situasi politik Indonesia semenjak Pilpres 2014 sampai sekarang, Pilpres 2019, ternyata sudah tertuliskan di berbagai media dalam/luar negeri seolah sudah diramalkan demikian.

Saya menemukan istilah "Demagogue" dalam strategi politik dan artinya sangat buruk sekali. Masalahnya, sengaja atau tidak, sadar atau tidak, capres 02 Bpk. Prabowo Subianto dan para pendukungnya sangat erat sekali dengan definisi demagogi beserta metode-metodenya.

Jadi, jika kita pernah mendengar politik menakut-nakuti a la gendoruwo, hoaks atau propaganda Rusia, itu hanya sebagian kecilnya. Gambaran besarnya adalah sosok Demagog.

Definisi

Demagogi adalah antonim dari Pedagogi. Pedagogi adalah ilmu dalam mengajar (pendidikan); istilah untuk materi yang positif. Sedangkan Demagogi adalah kebalikannya dan digunakan sebagai istilah dalam politik.

Definisi Demagogi -- KBBI: Penghasutan terhadap orang banyak dengan kata-kata yang dusta untuk membangkitkan emosi rakyat.


Pelakunya adalah seorang Demagog:

Definisi Demagog -- KBBI: Penggerak (pemimpin) rakyat yang pandai menghasut dan membangkitkan semangat rakyat untuk memperoleh kekuasaan.

Jika melihat kamus-kamus luar negeri, kita bisa mendapatkan pengertian yang lebih luas untuk istilah Demagogi.

Strategi-strategi politik seorang demagog
Demagog menempuh cara-cara yang licik untuk memperoleh kekuasaan.

Saya tidak mengatakan Prabowo cs. licik. Hanya saja, apa yang ada pada Prabowo dan pendukungnya sangat sesuai dengan demagogi. 

Berikut ini strategi-strategi umum seorang demagog. Sengaja atau tidak, Prabowo cs. menunjukkan kesesuaian praktek dengan demagogi.

1. Menyalahkan (scapegoating) kelompok lain berdasarkan SARA atau suatu kelas sosial tertentu dan membenarkan diri/kelompok sendiri. 

Contohnya adalah isu Jokowi PKI dan Jokowi Cina Kristen. Seperti pengakuan La Nyalla bahwa isu PKI tersebut berasal  dari lawan Jokowi di Pilpres 2014, Prabowo. 

Contoh lainnya adalah pidato 'Tampang Boyolali' Prabowo yang juga menyinggung makna status miskin-kaya. Prabowo seolah menyalahkan pemerintah melalui tema SARA (rasis) dan status sosial. 

2. Menakut-nakuti (fearmongering) masyarakat melalui isu-isu tidak benar sehingga masyarakat tidak mampu berpikir jernih lalu kemudian dengan mudah pikiran masyarakat dikendalikan. 

Contohnya adalah perkataan Prabowo bahwa "Indonesia bisa bubar tahun 2030". 

Dan perkataan "Kalau kita kalah, negara ini bisa punah". 

3. Kebohongan (lie) berantai!

  • Hoaks PKI.
  • Hoaks 'wajah lebam' - Ratna Sarumpaet.
  • Hoaks '7 kontainer surat suara sudah tercoblos' -- Andi Arief.
  • Anggaran negara bocor 500 T/tahun -- Prabowo,
  • Dan lain-lain.

Semuanya dari pihak Prabowo.

4. Orasi/Pidato yang karismatik dan berapi-api.

Ya. Kita tahu karakter Prabowo dalam berorasi.

5. Menjanjikan hal-hal yang mustahil.

6. Mengintimidasi masyarakat dengan kekuatan people power pendukungnya.

Saya tidak punya link buktinya. Anda silahkan cari sendiri contohnya seperti demo-demo.

7. Melontarkan kata-kata hinaan kepada lawan.

Contohnya perkataan Prabowo "Menteri pencetak hutang". Contoh lainnya, coba tanya fadli Zon, atau Ahmad Dhani mungkin..?

8. Selalu merendah untuk menunjukkan ia sama dengan para pendukungnya.

Seperti mengatakan bahwa ia tidak punya/kesulitan mendapatkan dana kampanye. 

9. Selalu menggampangkan masalah.

Ya itu tadi contohnya.

10. Menyerang atau menentang media yang tidak mendukung.

Marah kepada media karena tidak meliput aksi Prabowo dan pendukungnya.

http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2018/12/05/ketika-prabowo-marah-ke-media-dan-wartawan-ngapain-wawancara-saya

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46458924

__

Contoh-contoh yang dimuat di sini adalah sebagian kecil, masih banyak jika ada waktu cukup meriset.

**

Strategi Karl Rove

Karl Rove adalah seorang konsultan politik asal Amerika. Ia dikenal dengan taktik-taktik politiknya yang menyerupai seorang demagog. Setidaknya ada 15 strategi politik yang ia gunakan. Saya hanya akan sebutkan beberapa yang berkaitan dengan Prabowo dan Demagogi.

Strategi  #1 Selalu tampil menyerang

Prabowo cs. selalu menyerang  segala kebijakan pemerintahan Jokowi sedari awal.

Strategi  #2 Serang kekuatan lawan (bukan kelemahannya)

Serangan Prabowo cs. menitik-beratkan pada masalahh ekonomi dan infrastruktur. Tapi tidak  membahas lebih mengenai hal-hal yang tidak tercapai oleh pemerintahan Jokowi.

Strategi  #3 Menuduh lawan dengan tuduhan yang sama

Contoh yang paling sederhana adalah ketika Jokowi membuka kasus "Ada politik menakut-nakuti genderuwo". Fadli Zon menjawab dengan puisinya yang luar biasa itu "Ada genderuwo di istana".

Jokowi mengatakan 'sontoloyo', Fadli Zon membalas dengan kata yang sama, sontoloyo.

Hal-hal semacam itu.

Strategi  #4 Go negative

Banyak sekali hal-hal negatif yang diucapkan Prabowo cs. selama kampanye Pilpres.

Strategi  #5 The Big Lie. Kebohongan besar

Contoh-contohnya sudah dituiskan di atas.

Dan selanjutnya, dan selanjutnya. Ada 15 strategi.. Silahkan Anda riset sendiri.

Saya menemukan banyak kesesuaian dan contoh-contohnya. Tapi saya tidak dapat katakan semua secara gamblang pada tulisan publik seperti ini.

**

Seorang Demagog dan seorang Karl Rove serta strategi-strategi politik mereka sangat bertolak belakang dengan Indonesia. Tidak ada lagi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, persatuan dan kesatuan, persaudaraan dan Kasih.

Seorang Demagog tidak layak dianggap sebagai calon presiden, ia adalah musuh negara. Pendapat seorang Karl Rove tidak perlu didengar, kita menentukan demokrasi kita sendiri melalui Pancasila.

Jadi, apakah Prabowo seorang demagog? Atau keserupaan-keserupaan di atas hanya kebetulan saja..?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun