Mohon tunggu...
Ronald SumualPasir
Ronald SumualPasir Mohon Tunggu... Penulis dan Peniti Jalan Kehidupan. Menulis tidak untuk mencari popularitas dan financial gain tapi menulis untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran karena diam adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.

Graduated from Boston University. Tall and brown skin. Love fishing, travelling and adventures.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinasti Umayyah: Ketika Kekuasaan Menjadi Warisan dan Islam Menjadi Imperium

26 Juli 2025   15:46 Diperbarui: 26 Juli 2025   15:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


EPISODE 2:

Dinasti Umayyah: Ketika Kekuasaan Menjadi Warisan dan Islam Menjadi Imperium

"Islam dibangun oleh wahyu, tapi mulai dikuasai oleh dinasti."

Prolog: Dari Musyawarah ke Monarki

Ketika Muawiyah bin Abi Sufyan naik menjadi Khalifah pasca wafatnya Ali bin Abi Thalib (661 M), sejarah Islam memasuki babak baru. Bukan lagi sistem syura atau pemilihan khalifah lewat konsensus, melainkan kekuasaan yang diwariskan secara turun-temurun. Inilah kelahiran Dinasti Umayyah, kekhalifahan pertama dalam bentuk kerajaan Islam.

Muawiyah, tokoh politik ulung dari Bani Umayyah, adalah sahabat Nabi yang cerdas, tetapi juga sangat pragmatis. Ia membangun birokrasi kekuasaan yang kuat, memindahkan ibu kota dari Madinah ke Damaskus, dan memperluas kekuasaan Islam ke Afrika Utara, India, bahkan Spanyol.

Tapi kejayaan ini dibayar mahal: iman disubordinasikan oleh loyalitas politik, dan dakwah berubah menjadi ekspansi imperialis.

Muawiyah dan Lahirnya Dinasti

Muawiyah memerintah selama 20 tahun dengan tangan besi namun stabil. Ia menyatukan umat yang terpecah akibat perang saudara. Tapi saat ia mengangkat putranya, Yazid, sebagai penerus, umat mulai bertanya: sejak kapan Islam menjadi dinasti?

Penolakan datang dari Husain bin Ali (cucu Nabi), Abdullah bin Zubair, dan banyak sahabat besar. Puncaknya adalah Tragedi Karbala (680 M), di mana Husain dan keluarganya dibantai oleh pasukan Yazid. Luka ini tidak pernah sembuh dalam tubuh umat Islam.

Pelajaran: Ketika kekuasaan diwariskan bukan atas dasar keadilan, yang lahir bukan kesetiaan, tapi luka kolektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun