Mohon tunggu...
Ronald SumualPasir
Ronald SumualPasir Mohon Tunggu... Penulis dan Peniti Jalan Kehidupan. Menulis tidak untuk mencari popularitas dan financial gain tapi menulis untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran karena diam adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.

Graduated from Boston University. Tall and brown skin. Love fishing, travelling and adventures.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dr.Ruth Gottesman: Contoh Manusia Insan Kamil.

14 Juli 2025   19:42 Diperbarui: 14 Juli 2025   19:42 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan donasi itu, mimpi anak-anak Bronx kini menemukan jalan. Mereka tidak hanya bisa kuliah---tapi bisa menyumbang kembali kepada masyarakat mereka, tanpa harus terbebani oleh utang pendidikan yang mencekik.

Kekayaan untuk Dampak, Bukan Kemewahan

Dr. Ruth bisa saja membeli yacht, membangun istana, atau hidup dengan kemewahan sisa umur. Tapi ia memilih sebaliknya: meninggalkan warisan yang abadi. Bukan nama di gedung mewah, tapi kesempatan hidup bagi mereka yang tak mampu.

Ia percaya bahwa pendidikan, terutama di bidang kedokteran, bukan hanya soal karier---tapi soal keadilan sosial, soal penyelamatan nyawa, dan soal mengubah nasib komunitas.

Membalik Paradigma: Orang Kaya Bukan untuk Dipuja, Tapi Ditiru

Kita hidup di zaman di mana kekayaan menjadi panggung pertunjukan: dari selebgram hingga oligarki, semua berlomba menunjukkan "siapa lebih mewah". Tapi Ruth Gottesman membalikkan semuanya. Ia mengingatkan dunia bahwa yang membuat seseorang besar bukan jumlah rekeningnya, tapi seberapa besar dampaknya bagi sesama.

Saat miliarder lain berlomba ke luar angkasa, Ruth justru turun ke bumi---ke jantung kemiskinan, ke Bronx, dan dari sanalah ia menanam harapan.

Warisan yang Menghidupkan Masa Depan

Bayangkan generasi demi generasi dokter yang lahir dari Bronx. Mereka tidak hanya akan mengenang Ruth Gottesman sebagai dermawan---tapi sebagai ibu dari harapan mereka. Seorang guru yang meski tidak mengajarkan mereka langsung, memberikan mereka kunci untuk membuka pintu masa depan.

Dan siapa tahu? Di antara mereka akan ada yang menemukan vaksin baru, menyelamatkan jiwa di ruang gawat darurat, atau kembali mengabdi ke komunitas miskin tempat ia berasal.

Penutup: Saatnya Dunia Belajar dari Ruth Gottesman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun