Mohon tunggu...
Roma Dwi
Roma Dwi Mohon Tunggu... -

Reading | Coffee | Tone Deaf | Twitter: @romzdepe | FB: Roma Dwi P | YM: romz.weepy | Skype: roma_dp

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pro Moratorium Hutan: [Bukan] Kampanye Antisawit

6 April 2013   12:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:38 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_236524" align="aligncenter" width="500" caption="Hutan Indonesia"][/caption]

Kebijakan moratorium izin baru dan penyempurnaan tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut melalui Instruksi Presiden Nomor 10/2011 berakhir pada 20 Mei 2013. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengelola hutan Indonesia agar lebih baik dan efektif. Menyangkut hal tersebut, hingga saat ini Presiden memastikan status Inpres tersebut, apakah akan dilanjutkan atau dihentikan. Banyak yang mendukung perpanjangan moratorium tersebut, namun ada pula yang menginginkan agar pemerintah menghentikan moratorium hutan.

Salah satu yang paling getol meminta agar pemerintah menghentikan moratorium adalah pengusaha kelapa sawit. Pasalnya, selama dua tahun mereka sudah tidak diperbolehkan untuk ekspansi lahan kelapa sawit. Menurut mereka, moratorium ini menghambat pertumbuhan ekonomi. Kurangnya lahan membuat mereka kesulitan meningkatkan produksi kelapa sawit yang permintaannya semakin hari semakin bertambah. Industri kelapa sawit memang mendatangkan banyak devisa bagi negara, menyerap tenaga kerja dan berperan dalam menyejahterakan rakyat. Maka dari itu, mereka merasa perluasan lahan kelapa sawit itu sangat diperlukan.

Namun, di sisi lain, para pengusaha itu kurang berpikir bahwa ekspansi lahan kelapa sawit merupakan penyumbang besar atas deforestasi hutan. Berapa banyak hutan yang telah dirusak untuk digarap menjadi perkebunan sawit. Berapa banyak keanekaragaman hayati dalam hutan yang musnah begitu saja. Berapa banyak hewan yang kehilangan tempat tinggalnya. Jadi, jangan salahkan hewan-hewan tersebut jika akhirnya mereka menyerbu kawasan perkebunan sawit.

[caption id="attachment_236525" align="aligncenter" width="306" caption="Pembukaan hutan untuk perkebunan sawit"]

13652273731662844314
13652273731662844314
[/caption]

Moratorium hutan untuk kelestarian hutan memang sebaiknya harus didukung. Bukan berarti hal ini merupakan kampanye antisawit. Dengan adanya moratorium ini, pengusaha kelapa sawit dituntut untuk memikirkan bagaimana mengoptimalkan produktivitas kelapa sawit tanpa harus membuka lahan baru. Bukankah seharusnya produksi kelapa sawit bisa sampai lebih dari 6 ton CPO per hektar? Tapi, kenyataan saat ini bagaimana? Rata-rata produksi sawit di Indonesia tak lebih dari 5 ton CPO per hektar. Nah, inilah yang menjadi PR bagi pengusaha kelapa sawit untuk lebih meningkatkan produktivitasnya.

Jangan berpikir negatif tentang dukungan terhadap moratorium hutan. Seperti yang kita tahu bahwa hutan Indonesia semakin hari semakin mengkhawatirkan karena banyaknya pembukaan hutan untuk dijadikan lahan produktif. Akibatnya apa? Ya seperti yang kita rasakan sekarang. Hutan Indonesia tak lagi bisa dijadikan paru-paru dunia karena semakin berkurangnya kawasan hutan di Indonesia. Siapa yang perlu disalahkan? Semua, karena kurangnya respon terhadap pelestarian hutan dan meningkatnya konsumsi terhadap barang-barang yang diproduksi dari pohon-pohon di hutan. Tapi, bukan berarti tidak boleh mengonsumsi barang-barang tersebut. Hanya saja, perlu dibatasi penggunaannya karena hutan juga butuh waktu untuk memproduksi pohon-pohon tersebut.

Jika dilihat dari manfaatnya, moratorium hutan ini sangat bermanfaat mengurangi pembukaan hutan sebagai lahan produktif maupun perumahan. Selain itu, bermanfaat juga untuk mencegah kerugian lebih lanjut dari deforestasi hutan dan lahan gambut, mengurangi konflik akibat tumpang-tindih lahan. Jika moratorium hutan ini dihentikan sama saja pemerintah memberikan peluang untuk memperbesar bahkan menambah konflik baru mengenai tumpang-tindih lahan tersebut.

Jadi, sebaiknya berpikir dewasa saja dalam masalah kebijakan moratorium ini. Pikirkan dampak negatif dan positifnya bagi masyarakat. Apapun keputusan terhadap moratorium ini nantinya, hutan Indonesia tetap harus tetap dilestarikan, bagaimana pun caranya.

Referensi: www.hutanindonesia.com www.vhrmedia.com/new/berita_detail.php?id=2156 http://www.tff-indonesia.org/index.php/en/hutan/3359-gabungan-pengusaha-kelapa-sawit-minta-moratorium-penebangan-hutan-tidak-diperpanjang http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=4275 Gambar: www.muherda.blogspot.com/2011/02/potret-hutan-indonesia-yang.html www.suarapublicimages.blogspot.com/2010/04/greenpeace-beberkan-bukti-pt-sinar-mas.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun