Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Parapanmu Keren, Bro!"

10 Juli 2018   18:03 Diperbarui: 10 Juli 2018   18:10 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kata 'Parapan' tidak asing buat masyarakat Jawa bagian Tengah, terkhusus Jogja dan Solo. Parapan itu apa sih? Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia sama dengan kata 'Julukan'. (Parapan = Julukan). Sebuah julukan mewakili kondisi obyek penderita. Banyak sekali sesuatu di alampada di juluki oleh masyarakat hingga akhirnya menjadi "kesepakatan" umum, digunakan sebagai identitas tambahan.

Misal, Republik Rakyat Tiongkok di juluki Negeri Tirai Bambu. Wow...keren serta megah terdengar. Kenapa mendapat julukan itu?

"Karena di Tiongkok banyak tanaman bambu, Om"

"Tepat. Tapi tidak sebatas itu?"

"Maksudnya?"

"Ada filosofi lebih yang terkandung didalamnya. Seperti yang Om baca di situs bintang.com, bahwa bambu merupakan tanaman yang bergerombol dengan kerapatan yang sulit ditembus. Makna ini sesuai dengan falsafah politik Tiongkok yang menganut paham sosialis. Seperti tirai, mereka tidak terlalu terbuka terhadap sistem politik dunia barat. Mereka akan terus menutupi hal-hal tertentu agar dunia internasional tidak tahu. Termasuk skandal-skandal yang melibatkan orang penting dinegara tersebut. Adapun maksud lain dari parapan itu lebih kearah personifikasi yaitu tirai yang berfungsi menutupi cahaya, dalam hal ini menutupi informasi dari barat. Sedangkan bambu lebih kearah struktur karakter bangunan di Tiongkok yang banyak menggunakan bambu"

"Hanya itu, Om?"

"Ya nggaklah. Masih ada pengertian Tirai Bambu sebagai eufemisme Perang Dingin untuk menyebut batas-batas politik antara negara komunis dan negara kapitalis dan non-komunis di Asia Timur, terutama RRT(Wikipedia.org)".

"Wah, Om pinter banget nuk?"

"Siapa duluuu?..."

"Masih ada lagi, Om?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun