Halo!
Kalian tahu hutan di dunia menyimpan potensi besar keanekaragaman hayati tumbuhan dan hewan dengan lingkungan sekitarnya sebagai penopang kehidupan? Ternyata banyak sekali jenis-jenis hutan yang ada di dunia ini, termasuk Hutan Suaka Alam.
Hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistem, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Hutan ini sebagai wadah dan konservasi tumbuhan dan hewan yang khas dan berbagai jenisnya untuk mendapatkan kehidupan yang berkelanjutan. Â
Berdasarkan klasifikasi lahannya, kelas hutan suaka alam termasuk pada kelas I bersama dengan lahan pertanian dan kehutanan, termasuk didalamnya hutan penghasil kayu dan lahan penggembalaan. Keadaan lahan pada kelas ini memiliki sedikit sekali atau bahkan tidak memiliki pembatas yang mendefinisikan wilayah yang dimaksud.
Kawasan Hitam Suaka Alam terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Cagar AlamÂ
Cagar alam berfokus hutan konservasi lingkungan dan biota yang ada di dalamnya. Ukurannya relatif kecil, namun habitat yang terdapat di dalamnya termasuk rapuh dan membutuhkan upaya pelestarian serta konservasi yang tinggi. Perlindungan di cagar alam juga sangat ketat, sehingga tidak sembarang orang dapat melakukan kegiatan di dalamnya. Oleh karena itu banyak spesies dan jenis flora fauna yang di pindahan dari lingkungan luar ke Cagar Alam guna rehabilitasi supaya tetap mempunyai insting alam yang natural.
Untuk berkunjung ke Kawasan Cagar Alam bukanlah hal yang mudah, sebab harus mengantongi surat izin yang di keluarkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Di Indonesia, sampai dengan tahun 2008 tercatat sedikitnya 237 lokasi cagar alam, baik daratan maupun perairan, dengan total luas keseluruhan mencapai 4.730.704,04 hektar. Tentunya, cagar alam tersebut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke.
Contoh cagar alam yang terkenal di Indonesia yaitu Cagar Alam Arjuno Lalijiwo dan Cagar Alam Pulau Kaget.
2. Suaka Margasatwa
Pada suaka margasatwa ini lebih berfokus pada konservasi satwa liar. Banyak sekali hewan yang unik dialam liar, tetapi terganggu akan aktivitas manusia yang mengancam. Di Suaka Margasatwa hewan-hewan tersebut dapat hidup tanpa ada gangguan manusia. Ukuran suaka margasatwa bisa bervariasi, mulai dari sedang hingga luas, dimana habitatnya relatif utuh dan membutuhkan langkah pelestarian yang berskala sedang hingga ketat.Â
Kawasan Suaka margasatwa juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan seperti penelitian, biasanya para peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kebiasaan dan lingkungan pada hewan-hewan yang ingin diteliti. Sebagai wisata edukasi, dengan hal ini pengunjung mendapatkan pengetahuan yang mendalam saat observasi ke tempatnya langsung. Serta sebagai Aset Negara dan mengembangbiakan populasi hewan yang rentan punah.Â
Contoh kawasan suaka margasatwa yang terkenal di Indonesia yaitu Lore Lindu dan Taman Nasional Way Kambas.
Ciri-Ciri Hutan Suaka Alam
1. Hutan suaka alam memiliki flora yang unik dan langka yang saat ini hanya ada di tempat tersebut.
2. Spesies flora tersebut tidak bisa ditumbuhkan di tempat lain.
3. Mempunyai dampak manfaat bagi kehidupan masyarakat, flora dan fauna.
Manfaat Hutan Suaka Alam
1. Melestarikan keanekaragaman hayati
Keberadaan hutan sangatlah penting guna perkembangbiakan dan keberlanjutan ekosistem yang ada didalamnya.
2. Keseimbangan Ekosistem
Keberadaan penghuni yang berada di dalamnya mempunyai sifat ketergantungan dan terikat. Dengan itu, jika menjaganya maka kehidupan yang berada didalamnya tidak tergantung.
3. Mengurangi Dampak Perubahan Iklim
Hutan dapat menyerap gas Karbon dioksida dan mengkonversikannya ke dalam bentuk gas oksigen. Dengan keberadaan itu, hutan suaka alam dapat mengurangi dampak perubahan iklimÂ
Itulah dia penjelasan dari Hutan Suaka Alam dengan segala pengetahuan dan keindahan yang beragam.Â
