Mohon tunggu...
Romanus Remigius CCH
Romanus Remigius CCH Mohon Tunggu... Administrasi - Praktisi Hipnoterapis Klinis

Seorang praktisi Hipnoterapi Klinis, lulusan Adi W Gunawan Institite of Mind Technology, pernah berkecimpung dalam dunia pendidikan lebih dari 18 tahun, memilih menjadi Mind Navigator agar semakin banyak orang mencapai hidup yang lebih sehat, sukses dan bahagia dalam berbagai aspek dan level kehidupannya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Selalu Gagal Dapat Jodoh? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

26 Juli 2017   18:35 Diperbarui: 29 Juli 2017   22:02 4081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu Andre, sekedar nama, memasuki ruang terapi saya dengan wajah senyum sumringah. Segera saya sambut dan mempersilakan untuk menduduki kursi yang sudah tersedia baginya. Di raut wajah lelaki yang berusia 29 tahun ini terbersit sebuah harapan akan masa depan yang cerah bersama seorang pendamping yang diidamkannya.

Tampaknya ia merasa lega, setelah mendapat kabar gembira dari saya bahwa beberapa klien berhasil mengatasi kegagalan mendapatkan pasangan hidupnya melalui sesi hipnoterapi. Seminggu sebelumnya saya memang menyampaikan hal itu via telepon saat dia menghubungi saya. Mendengar itu ia menjadi begitu antusias untuk menjalani sesi hipnoterapi.

"Sudah berkali-kali saya selalu gagal menjalin relasi dengan cewek," papar cowok yang menjadi jomblo sebulan terakhir ini. "Padahal setelah kerja beberapa tahun, saya sih ingin sungguh-sungguh menjalin hubungan dengan pacar agar bisa meningkat ke jenjang selanjutnya,"  keluhnya dalam nada yang serius. Saya terus mendengarkan sambil sesekali menyela untuk mengorek lebih jauh seberapa dalam niat klien ini untuk menemukan solusi terbaik bagi persoalannya.

Andre mulai berkisah tentang mantan-mantannya yang selalu gagal ditautkan ke hatinya. Sebelum putus sebulan yang lalu, ia sangat yakin bahwa, sebut saja Nia, pasti menjadi pendampingnya. Pasalnya mereka sudah saling kenal lebih dari setahun. Apalagi mereka sekantoran, bekerja dalam instansi yang sama, sehingga sangat mudah untuk saling mengenal secara lebih mendalam. 

Bahkan mereka sudah membuat janji untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. "Namun tanpa hujan, tanpa badai, tiba-tiba kami putus. Ayahnya tiba-tiba tidak setuju," kenangnya dengan nada sendu. Baginya peristiwa bulan lalu itu ibarat petir menyambar di siang bolong. "Sakitnya tuh di sini, tauuu,"  selorohnya untuk menutupi matanya yang terlihat mulai berkaca-kaca.

Orang nyaris tak percaya bila Andre sampai usia 29 tahun belum mendapatkan jodoh yang serius. Pasalnya ia adalah seorang pemuda yang supel, cerdas dan humoris. Ia mudah bergaul dengan siapa saja, apalagi dengan teman-teman sebayanya. Ia juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan kaum muda, baik di masyarakat maupun dalam lingkungan organisasi keagamaanya. Andre juga memiliki kepribadian yang baik, ramah dan sopan. Bahkan ia dikenal juga sebagai tipe orang yang "nggak ada lu, nggak rame". Ia juga sudah memiliki pekerjaan yang mapan.

Namun daftar kegagalannya dalam merebut hati kaum hawa menjadi sebuah perenungan sejak lama. Betapa tidak. Sebelum berkenalan dengan Nia, Andre sudah menjalin hubungan yang begitu serius dengan seorang gadis yang sudah mapan bekerja. Mereka bahkan telah merencanakan tahun pernikahan mereka. Orangtua kedua belah pihak sudah sepakat bulat merestui cinta mereka. 

Andre merasa drama penantian yang tak menentu soal pasangan hidup beberapa tahun terakhir  ini segera berakhir. Fajar pagi pasti segera merekah. Hatinya melambung ibarat balon udara yang berwarna-warni. Namun apa yang terjadi? Tiba-tiba saja semua itu buyar. Awan kegalauan menyelimuti kedua pasangan ini, tanpa sebab yang jelas. Matahari pun seakan bergerak begitu cepat, sudah tenggelam di ufuk barat. Senja pun tiba, malam mulai menggelauti hati kedua insan itu, sehingga mereka gagal menikah.

Kegagalan demi kegagalan menimpa Andre dalam persiapannya mengarungi samudera kehidupan bersama seorang kekasih pilihan hatinya. Namun tak kunjung tiba secercah harapan yang telah lama didamba. Setelah mendapat banyak masukan dari saya pada saat sesi konsultasi, ia berusaha mengurai dan mengira-ngira akar penyebab permasalahannya.

"Apakah mungkin karena saya dulu bercita-cita menjadi pastor?" tanya Andre ingin tahu. Menjadi pastor atau imam dalam Gereja Katolik itu tidak boleh menikah. Andre mengira karena begitu kuat niatnya di saat masih SD untuk menjadi pastor, bisa jadi itu menjadi program pikiran bawah sadar yang menjadi penghambat mendapatkan jodoh saat ia menjadi seorang biasa saja sekarang ini. Saya menjelaskan bahwa hal itu mungkin saja, tetapi belum tentu juga. Bisa saja ada alasan lain yang tersembunyi dalam pikiran bawah sadar yang mensabotase Andre untuk mencapai tujuannya.

Setelah selesai fase awal dalam sebuah sesi hipnoterapi sesuai standar prosedur Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology, saya menjalani fase selanjutnya dengan membimbing Andre menuju kondisi relaksasi pikiran yang sangat dalam. Melalui hipnoanalisis yang mendalam, Andre selaku klien, dibimbing untuk menemukan apa yang menyebabkan dia selalu gagal menemukan pasangan hidupnya. Dengan teknik Ego Personality Therapy, bagian diri Andre menginformasikan sebuah kejadian penting saat Andre berusia empat tahun. Biasanya kejadian itu ada hubungannya dengan permasalahan yang dialami klien saat ini. Bahkan kejadian itu bisa menjadi salah satu atau satu-satunya akar penyebab masalah yang dialami klien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun