Orangtua mana yang tega membiarkan anaknya terus terjerembab dalam ketagihan bermain game. Apalagi sampai berdampak pada perubahan perilaku dan prestasi belajar yang semakin merosot.Â
Itulah sebabnya mereka melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan ini. Memberikan nasihat, teguran, bahkan menngiming-imingi dengan hadiah kalau Dika mau berhenti bermain.Â
Namun semua usaha itu berakhir dengan kekecewaan. Tak ada perubahan apa pun. Segala upaya menemui jalan buntu.Di saat kedua orangtuanya tengah gundah gulana dan nyaris putus asa dalam mencari solusi, Dika berulah lagi.Â
Kali ini ia melakonkan drama yang jauh lebih dahsyat lagi, terasa mengguncang hati dan jiwa orangtuanya. Betapa tidak! Kartu kredit ayahnya jebol, dan ayahnya harus membayar lebih dari duabelas juta rupiah!Â
Dika memanfaatkan kartu kredit ayahnya untuk membeli game online. Ia telah mengintip PIN karti kredit ayahnya dan mengingat angka-angkanya dengan tepat.Betapa kaget ayahnya saat mengetahui hal ini.Â
Ada rasa marah yang memuncak, ada rasa sedih, bercampur aduk pula dengan perasan bersalah, kecewa, menyesal, dan seribu satu rasa lain yang sulit dilukiskan.Â
Begitu pula ibunya, perasaan hatinya bagai diiris sembilu. Ini anak satu-satunya, sangat disayangi pula. Rasanya sesak di dada, sulit diungkap dengan kata-kata apapun.Dalam kondisi puncak putus asa, orangtua Dika menghubungi saya.Â
Mereka berharap hipnoterapi dapat membantu mengatasi masalah ketagihan main game putranya. Dalam suasana hati yang putus asa dan hilang harapan, saya meyakinkan bahwa berdasarkan pengalaman menjadi hipnoterapis AWGI sejak tahun 2009, masalah ketagihan main game dapat diatasi dengan hipnoterapi. Ada kelegaan, terasa dari suara di ujung telepon.Â
Mereka pun memutuskan untuk segera menemui saya untuk menjalani konseling dan terapi. Kami menyepakati waktu yang tepat untuk bertemu.Saat yang dinantikan akhirnya tiba.Â
Dalam konseling dengan kedua orangtuanya, saya menggali informasi yang dibutuhkan untuk proses terapi nanti. Hal-hal seputar tumbuh kembangnya Dika sejak dalam kandungan dan bagaimana pola asuh kedua orangtuanya.Â
Soal-soal mengenai kebutuhan dasar psikologis seorang anak dan bahasa kasih yang diterapkan dalam keluarga pun dibahas juga. Dan masih banyak hal lainnya dikupas tuntas dalam pertemuan ini.Selanjutnya saya melakukan wawancara dengan Dika.Â