Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara lahir dan tumbuh sebagai anak kampung di Rajawawo, Kec.Nangapanda, Ende-Flores, NTT. Kini, menetap di kampung sebagai seorang petani, sambil menganggit kisah-kisah yang tercecer. Kunjungi juga, floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menjaga Likuiditas Koperasi Kredit (Credit Union) di Tengah Pandemi Covid-19

11 Juli 2020   11:54 Diperbarui: 11 Juli 2020   11:47 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, ketiga ratio di atas manakah alat ukur tingkat likuiditas yang paling ampuh. Hemat saya, current ratio, quick ratio dan cash ratio memiliki keampuhannya masing-masing namun tergantung tingkat krisis yang dialami oleh Kopdit (CU). Di tengah pandemi Covid-19 ini, cash ratio paling dipertimbangkan untuk mengukur ketersediaan kas untuk membayar kewajiban jangka pendek anggota. Likuiditas memastikan anggota bisa menarik sibuhar kapan saja dan mencairkan simpanan berjangka (sisuka) jatuh tempo. Selebihnya likuiditas menjamin pelayanan pinjaman kepada anggota berjalan maksimal.

Pentingnya memahami tingkat likuiditas agar anggota Kopdit (Credit Union) mampu mengukur kemampuan Kopdit (CU) untuk membayar kewajiban anggota dan memenuhi hak anggota. Sebab, anggota Kopdit (CU) hanya tahu, kapan dibutuhkan, uang riil (kas) selalu tersedia.

Likuiditas ibarat 'darah'-nya Kopdit (CU), yang mengangkut 'air, vitamin dan nutrisi' demi mengontrol suhu dan memastikan ketersediaan nutrisi bagi Kopdit (CU) agar tidak sakit. Bayangkan kalau Kopdit (CU) tanpa likuiditas, seperti manusia tanpa darah.  Oleh sebab itu, pentingnya menjaga likuiditas agar Kopdit (CU) tidak mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun