Mohon tunggu...
FAHRURIZAL
FAHRURIZAL Mohon Tunggu... Jurnalis - Perawakan Sedang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pakai kacamata

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apapun Keputusan MK, Menjadi Pembelajaran yang Terbaik bagi Pendidikan Politik Bangsa

27 Juni 2019   11:47 Diperbarui: 27 Juni 2019   12:28 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana.com -- Jakarta -- Demikian pernyataan Farouk Abdullah Alwyni dalam keterangannya kepada penulis Kamis Pagi (27/06/2019), di Jakarta terkait keputusan MK siang ini, suka atau tidak suka, semua pihak perlu menerima keputusan yang akan ditetapkan. 

Karena, bagaimanapun, MK adalah lembaga tertinggi di negara kita yang mempunyai otoritas dalam memutuskan persoalan dugaan kecurangan dalam Pilpres & Pileg 2019. 

Jika bagi satu pihak, keputusan yang ada dianggap belum mencerminkan keadilan substantif, maka adalah tugas bersama kita untuk memperbaiki institusi MK ini kedepannya (hal ini terkait manusia-manusia yang menempati posisi sebagai hakim MK dan sistim yang ada di MK).

dokpri
dokpri
Farouk yang juga salah satu Pengurus DPP PKS ini mengatakan; "Paling tidak sekarang ini segenap anggota masyarakat bisa memberikan penilaiannya karena persidangan MK yang terbuka bagi publik dan dapat dilihat dan dicermati. 

Upaya melawan kecurangan pemilu adalah tanggung jawab seluruh rakyat, tantangannya adalah bagaimana membangun kesadaran masyarakat untuk melawan dan meminimalisir kecurangan dari awal proses pemilu dilakukan, mulai dari masa kampanye, proses pemilihan, proses perhitungan, proses rekapitulasi hasil di kecamatan, dan seterusnya. 

Jika mayoritas rakyat Indonesia telah sadar tentang arti penting pemilu yang jujur dan adil, maka otomatis tidak akan ada persoalan terkait kecurangan pemilu." ungkapnya.

"Pembangunan kesadaran rakyat ini adalah hal yang penting bukan saja pada saat masa-masa pilpres/pileg/pilkada tetapi juga setiap saat bahkan mulai hari ini s/d 5 tahun kedepan. Bahwa pemilu yang curang akan menghasilkan eksekutif dan legislatif yang tidak akan peduli terhadap kemaslahatan rakyat banyak, dan akan sulit untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang maju." tukas Dosen MM FEB UI dan Perbanas Institute tersebut.

dokpri
dokpri

"Disinilah esensinya sekarang bagi kita yang peduli untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik, yakni yang lebih adil, beradab, sejahtera, maju, dapat memainkan peran penting dalam percaturan internasional, dan yang terpenting yang lebih barokah dan diridhoi oleh Allah Swt. adalah kerja-kerja kita bukan saja pada saat proses pemilu tetapi juga dari sekarang-sekarang ini." pungkas Farouk yang juga Chairman Center for Islamic Studies in Finance, Economics, and Development (CISFED) ini.(fri)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun