Hidup memang tak selalu berjalan lurus. Ada kalanya kita jatuh, terperosok dalam kesalahan, dan menyesali apa yang sudah terjadi.Â
Tapi, pernahkah kamu bertanya, apakah masa lalu benar-benar punya kuasa untuk menghentikan langkah kita ke depan? Jawabannya sederhana: tidak.
Banyak orang terjebak dalam masa lalunya. Mereka mengulang-ulang luka yang sama, menyalahkan diri sendiri, dan akhirnya menyerah pada kehidupan.Â
Tapi satu hal yang harus kita sadari masa lalu adalah bagian dari perjalanan, bukan akhir dari cerita.
Ada seorang yang dulunya hancur karena keputusan bodoh. Ia pernah kehilangan segalanya: keluarga, pekerjaan, dan harga diri.Â
Semua karena keputusannya sendiri. Ia sempat berpikir bahwa hidupnya telah berakhir.Â
Tapi satu malam, di tengah keputusasaan, ia berkata pada dirinya sendiri, "Aku tidak mau berakhir di sini."
Keesokan harinya, ia bangun lebih awal dari biasanya. Ia membersihkan diri, merapikan rambut, dan berkata, "Hari ini aku mulai lagi." Meski rasa malu masih menghantui, ia tetap melangkah.Â
Ia mulai mencari pekerjaan, meski berkali-kali ditolak. Ia mulai memperbaiki hubungan, meski banyak pintu tertutup.
Orang-orang mencibirnya. Masa lalunya selalu dibahas. Tapi ia tak lagi peduli. Ia percaya bahwa manusia bisa berubah, dan masa lalu tidak punya hak untuk mendikte masa depan.