Mohon tunggu...
Roikhatun Nurul Janah
Roikhatun Nurul Janah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Berbagi tulisan dari pengalaman pribadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cuman Teman

5 Desember 2022   14:37 Diperbarui: 5 Desember 2022   14:53 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Masih teringat dengan jelas, awal pertemuan kita. Tepat 3 setengah tahun yang lalu, di hari pertama kita bertemu. Kita satu kompi pada saat matsama di Man dulu. 

Senin, 8 Juli 2019

Hari Senin, hari yang memiliki fakta-fakta menarik dan unik. Ntah mengapa setiap hari Senin seakan waktu pagi itu cepat sekali, seolah waktu cepat berputar. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB. Otomatis aku terlambat 30 menit dari waktu yang ditentukan panitia.

Setelah rangkaian punishmentku kerjakan, aku kembali ke dalam kompiku. Dan disitu aku memperkenalkan diri, dan menanyakan namamu. Waktu kita berkenalan, pandanganku tentang kamu itu orang yang cuek dan tertutup banget. 

Dari situ aku ngejudge dan memindset di otakku, bahwa kamu orangnya sombong. Sehingga aku bilang sama diriku sendiri gini "yaudah kalau kamu gak mau berteman dengan aku, gapapa kok. Kalau mau berteman juga hayuk". Tapi ternyata aku salah. 

Satu bulan berlalu, Matsama pun telah usai. Para siswa sudah memasuki kelas masing-masing, dan pelajaran pun telah di berikan. Ternyata ruang kelas kita terpaut satu ruang kelas, aku Mia 5 kamu Mia 3.  Ditambah letak kelasmu berada di sebelah tangga, dimana tangga itu adalah jalur menuju kelasku. Sehingga, setiap hari aku selalu melewati kelasmu.

Sampai suatu hari dipagi yang cerah. Aku melewati kelasmu seperti hari-hari biasa. Aku melihat kau sedang berdiri didepan kelasmu. Tiba-tiba...

"Hai" sapamu padaku.

"Ehh hai " jawabku kikuk, canggung entah lah apa yang kurasa saat itu. 

"Kamu Icha kan? Temen se-kompi denganku." Tanya dia memastikan, sekaligus mengusir rasa gugupku.

"Eh iya, kamu Jacky kan?" Tanya ku memastikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun