Mohon tunggu...
Rohmat AriefJulianto
Rohmat AriefJulianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Undip

hobi olahraga dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

LPMM Undip Adakan Pengobatan Gratis di Desa Gulon Magelang

26 September 2022   06:12 Diperbarui: 26 September 2022   06:25 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim dokter Undip dipimpin dr. Abdul Mugni dan Dr. dr. Sri Winarni bersama relawan lainnya melayani warga selama dua hari (sumber: dok pribadi)

Bagi Mbah Karso Utomo (82) pengobatan gratis yang diberikan oleh tim dokter Undip sangat berarti, karena dirinya bersama ratusan warga desa lainnya merasa dimudahkan dalam berobat ke tempat pengobatan gratis. Pengobatan gratis dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undip ini berlangsung di Klinik Kebencanaan Undip, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang pada Minggu (25/9). 

Mbah Karso yang mengeluhkan gatal-gatal di telapak kaki yang dideritanya sebulan telah mendapat obat untuk diminum serta salep oles dari dokter Fakultas Kedokteran Undip. Ia berharap gatal-gatal yang ada pada kakinya bisa segera sembuh.

Seperti halnya Mbah Karso, sekitar 300-an warga Desa Gulon dan desa sekitarnya memanfaatkan pengobatan gratis tersebut yang dilakukan oleh tim dokter FK Universitas Diponegoro Semarang. Mereka sangat antusias dengan datang sejak pagi hari, hingga siang hari pukul 14.00 WIB. 

Tokoh masyarakat Desa Gulon, Nanang juga menyatakan hal yang serupa jika warganya sangat antusias dan berharap di waktu mendatang Undip dapat kembali hadir memberikan pengobatan yang disebutnya sangat penting bagi warga desa.

Pengobatan gratis Undip di Desa Gulon merupakan bentuk pengabdian kelembagaan oleh sebuah tim yang dibentuk LPPM Undip. 

Pengobatan gratis yang sudah kesekian kalinya dilaksanakan, sebelumnya melakukan pengobatan yang serupa di Dukuh Gojoyo, Kabupaten Demak dan Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Desa Sumber Wuluh sendiri ketika itu adalah lokasi yang didera bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

“Ditengah masyarakat yang sangat membutuhkan, kami sangat berharap Insyaallah bisa hadir. Tentu menyesuaikan agenda pengabdian lainnya yang sudah ditetapkan LPPM Undip,“ kata dr. Mughni di lokasi pengobatan gratis. 

Terkait hal itu, Wakil Ketua LPPM Undip Bidang Penelitian Prof. Dr. Agus Subagio, S.Si M.Si mengemukakan, apa yang dilakukan tim LPPM dengan para dokter ini sebagai wujud dari sejumlah program yang di canangkan LPPM dan beberapa diantaranya diimplementasikan di warga Desa Gulon. 

Lembaga yang dipimpinnya juga ingin hadir melakukan pendampingan masyarakat. “Kami terus akan memantapkan komitmen kami untuk program pengabdian kepada masyarakat seperti ini serta sesuai kebutuhan masyarakat lainnya,” ujar Profesor Agus yang akrab disapa Asub. 

Sosialisasi pelatihan simulasi evakuasi bencana Gunung Merapi oleh salah satu dosen Undip di desa Gulon. (sumber: dok pribadi)
Sosialisasi pelatihan simulasi evakuasi bencana Gunung Merapi oleh salah satu dosen Undip di desa Gulon. (sumber: dok pribadi)

Pelatihan Simulasi Evakuasi 

Dalam rangkaian pengabdian masyarakat selama dua hari sejak Sabtu (24/9) hingga Minggu (25/9), LPPM juga mengadakan pelatihan simulasi evakuasi bencana Gunung Merapi yang diikuti 50 relawan dari berbagai desa di sekitar Gunung Merapi. 

Pelatihan menghadirkan para ahli, dosen Universitas Diponegoro, para dokter dan profesional terkait kebencanaan. Pelatihan juga berlangsung di Klinik Diponegoro dan Laboratorium Kebencanaan Fakultas Kedokteran Undip di desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. 

Para relawan yang dilatih dibekali keterampilan dan keahlian terkait kebencanaan, mitigasi bencana dan pertolongan bagi warga korban bencana hingga pengelolaan dapur umum yang pada umumnya sering dibutuhkan dalam tempo yang singkat oleh para warga di seputar Gunung Merapi.

Salah satu peserta, Dwi, warga desa di Kecamatan Salam mengatakan semua yang ada dalam pelatihan dinilai penting, apalagi juga banyak praktek sehingga makin mahir dan paham bagaimana dan apa yang harus dilakukan semisal terjadi bencana alam. 

Camat Salam Kabupaten Magelang, Wiharyanto mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Universitas Diponegoro kali ini kiranya bisa ditindaklanjuti dengan pengoptimalan Klinik Diponegoro dan Laboratorium Kebencanaan Undip yang ada di desa Gulon tersebut.  Gedung klinik berlantai tiga dan fasilitasnya sudah sangat baik, kiranya bisa dioptimalkan pemanfaatannya. 

Warga akan sangat senang bila ada keberlanjutan dari Undip, “Dan kami dari pemerintahan tingkat kecamatan berkomitmen untuk bekerjasama dengan Undip bagi program yang bermanfaat bagi masyarakat kami, “tutur Wiharyanto.

 Kerjasama dengan Undip diharapkan berlanjut di waktu mendatang, mengingat beberapa desa di wilayahnya ada yang berdekatan dengan Gunung Merapi, yang tentu saja kadang bencana datang tanpa pernah diduga. 

Warga tentu harus memiliki kesigapan dan terima kasih Undip bersedia melatih warga hingga memiliki keterampilan dan keahlian untuk suatu saat menangani bencana. Para warga dan relawan yang dilatih, juga bermalam di tenda tenda di lokasi pelatihan di desa Gulon ini. 

“Dan kami bersama para pelatih juga tidur di tenda dan mengelola dapur umum. Tidur di tenda ini juga latihan adaptif jika suatu saat kita menghadapi bencana alam,” kata dr Sri Winarni, didampingi Humas Tim Pengabdian LPPM Undip, Dr. Adi Nugroho, M.Si.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun