Mohon tunggu...
rohmad
rohmad Mohon Tunggu... Essada

Sebagai seorang praktisi yang mendedikasikan diri pada dunia pendidikan dan seni, semangat adalah suluh yang tak pernah padam dalam setiap denyut aktivitas saya. Di tengah padatnya rutinitas mengajar dan segala tanggung jawab profesional yang diemban, saya meyakini bahwa hidup adalah sebuah kanvas luas yang perlu diisi dengan warna-warna kegembiraan dan ekspresi diri. Maka, di sela-sela jeda dan ruang waktu yang tercipta, saya melarikan diri ke dalam dunia hobi yang begitu saya cintai. Ada semesta tersendiri yang terbuka saat kuas menari di atas kanvas, melukiskan imajinasi dan emosi dalam goresan warna. Setiap lukisan adalah cerita yang tak terucap, sebuah refleksi dari pengamatan dan perasaan. Tak hanya itu, tangan ini juga gemar menciptakan keindahan yang lebih nyata: merancang taman-taman mungil yang menjadi oase ketenangan, membentuk ornamen-ornamen unik yang menghidupkan sudut ruangan, dan merangkai berbagai kerajinan tangan yang sarat makna. Setiap karya adalah manifestasi dari energi kreatif yang tak pernah habis. Lebih dari sekadar hobi visual dan kriya, jiwa saya juga terpanggil untuk menyelami samudra kata. Menulis adalah cara saya bernapas, merajut gagasan, dan berbagi perspektif. Dari benak ini lahir beragam karya sastra: puisi-puisi yang melukiskan rindu dan renungan, geguritan yang merawat keindahan bahasa Jawa, pantun-pantun ceria yang menebar senyum, hingga cerpen-cerpen yang mengisahkan fragmen kehidupan manusia dengan segala kompleksitasnya. Setiap bait, setiap kalimat, adalah upaya untuk menangkap esensi, mengabadikan momen, dan menyampaikan pesan dari hati ke hati. Bagi saya, pendidikan dan seni adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Keduanya adalah jalan untuk menumbuhkan kepekaan, kreativitas, dan empati. Melalui pendidikan, saya mencetak generasi; melalui seni, saya menginspirasi dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang utuh, yang tak pernah berhenti berkarya dan menebar manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Libur Murid Libur Guru

10 Juli 2025   13:00 Diperbarui: 10 Juli 2025   12:48 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar ilustrasi dari desain canva

"LIBUR MURID, LEMBUR GURU"

Ing sawijining dina, cuaca cerah, swasana sekolah SDN 1 Danguran katon sepi. Murid-murid wis padha libur. Nanging aneh, ruang guru isih ana cahya lampu padang, tandha yen ana kegiatan nang njero.

Essada, murid kelas 5 sing pinter nanging kritis, mlaku-mlaku nang sekitar sekolah. Ora let suwe, ketemu kancane: Bono sing guyonan, Danang sing rada serius, lan Doni sing polos gampang bingung.

Essada crita, "Aku heran, saiki murid libur, tapi Bu Guru malah padha mlebu. Wingi aku weruh Bu Titin bawa koper, tak kira arep piknik, jebul isine dokumen."
Bono langsung nyelutuk, "Yo pancen ngenes, murid libur dolan, guru malah koyo karyawan shift malam. Pak Budi tak delok mung lungguh meneng, mandeng tembok, kaya mikir utange negara."

Danang nambah, "Kebijakan jaman saiki aneh. Libur dadi milik murid tok, guru mung numpang sambat. Libur tenan mung nang kalender, praktik e guru tetep lembur."

Doni, sing polos, nyeletuk, "Aku tekan sekolah pengin main, jebul ketemu Bu Guru Wulan, lagi upload data PBD jam setengah rolas awan. Tangane gemeter, matane sembab. Kaya habis nulis soal ulangan 100 butir nganggo tangan loro."

Kabeh padha ngguyu getir. Essada mesem, nanging banjur medem sedhih. "Ngono lho, guru kuwi dudu robot. Dheweke uga butuh istirahat, butuh piknik, butuh diakoni. Pendidikan iku tanggung jawab bareng, dudu guru tok sing kudu mikir, wong tua lan siswa yo kudu melu tanggung jawab."

Bono langsung nyeletuk, "Pancen kudu digawe Hari Guru Beneran Libur Nasional. Nek murid libur, guru kudu oleh voucher nginep nang hotel!"

Danang nyenggol, "Minimal oleh makan siang gratis lan bebas ngisi raport manual!"

Doni nutup obrolan nganggo geguritan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun