Mohon tunggu...
Rohit Mahatir  Manese
Rohit Mahatir Manese Mohon Tunggu... Di lahirkan untuk menjadi pembelajar.

Mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Musyawarah dan Menanti Visi Besar PC IMM Manado

22 Desember 2019   01:54 Diperbarui: 22 Desember 2019   21:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sapen, Sabtu 21 Desember 2019. Menikmati sore dengan kopi dan beberapa potong gorengan.  Sambil mengikuti serba serbi Musyawarah Cabang IMM Manado meskipun hanya lewat media sosial, konstelasi sangat terasa hingga Jogja. Beginilah kondisi kader yang jiwa organisasinya tertinggal di Manado, tapi fisiknya berjarak ribuan kilometer. Selalu gundah gulana jika tertinggal aktivitas organisasinya yang sudah menubuh.

"Meneguhkan gerakan IMM: Dalam merawat demokrasi, demi Manado berkemajuan". Tema ini dipilih berdasarkan putusan rapat dengan berbagai rasionalisasinya kak." Ujar salah satu kader, ketika saya menanyakannya lewat telepon bahwa "Apa tema yang di angkat dalam Musycab Kali ini" . Sayapun bertanya kembali. Perihal apa mengangkat tema ini?

Dia pun menjawab meneguhkan adalah penekanan IMM  untuk merawat Demokrasi. Demokrasi butuh dirawat, melihat dinamika kebangsaan yang ada Demokrasi terus mengalami keterancaman, bahkan hari ini bisa dikatakan sudah sampai pada titik nadir. Inilah gambaran kami kak, dalam konteks nasional.  

Di konteks lokal, manado akan memasuki ornamen yang paling formal dalam Demokrasi yakni Pemilihan Wali Kota (PILWAKO). Setiap pemilihan dianggap hal layak umum sebagai pesta demokrasi, tapi bagi kami momen ini seringkali akan membawa potensi malapetaka bagi Demokrasi. Misalnya politik uang, hingga rakyat terkotak-kotak ataupun calon pemimpin yang tidak mempunyai gagasan.  

Maka konteks ini yang membuat tema ini diangkat. Lewat musyawarah cabanglah kami sebagai entitas di dalam bangsa Indonesia menunjukan Demokrasi benar-benar dilaksanakan dengan semestinya. 

Demokrasi mengonfirmasi bahwa kekuasaan berada ditangan rakyat. Begitulah dengan IMM Manado. Dengan Musycab ini arah gerak IMM ke depan ditentukan oleh para kader IMM Manado secara keseluruhan. Meskipun teknisnya harus representasi. tit..tit..tit (Suara akhir telepon, ketika suaranya tidak terdengar kembali)

Menanti Visi Besar

Begitulah saya, hanya bisa menanti. Baik hasil Musycab maupun visi besar para calon pemimpin yang akan menahkodai IMM nanti. WA bahkan Facebook dari beberapa minggu lalu hingga sekarang diwarnai dengan pamflet " Selamat", "Sukseskan" bahkan menampilkan "pesan-pesan retoris". 

Budaya pop mulai mengjangkiti, satu persatu mulai eksis di media sosial dengan mengikuti apa yang telah dilakukan oleh kebanyakan kader, tanpa filterisasi langsung larut maka jangan heran kalau memiliki mental berjama'ah. 

Padahal katanya mahasiswa yang mempunyai Jargon "Kritis dan Radiks".  Proses musyarawah pun demikian, bukan sebagai adu jotos siapa yang benar atau siapa yang salah. Namun siapa yang benar-benar pantas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun