Be a Good Teacher, or Nothing
Pernahkah kamu merenungkan masa sekolahmu? Bagaimana perasaanmu dalam menjalani masa sekolah itu? Jika kita berfikir sejenak mengenai masa sekolah, tentu banyak sekali pendapat yang muncul. Sebagian orang merasa senang, dan sebagian yang lain merasa jenuh dan bahkan bosan. Namun, sekolah adalah hal yang urgen dalam kehidupan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik nantinya.
Sekolah bisa menjadi menyenangkan ketika suasana dalam pembelajaran difasilitasi dan diperhatikan dengan baik. Bagaimanakah fasilitas dan perhatian yang baik dalam sekolah? Salah satunya adalah memperlakukan siswa dengan baik pula, dalam proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran dalam rangka mengarahkan, mendidik, dan membimbing. Dalam hal ini kita dapat menebutnya proses guiding and counseling atau biasa disebut BK dalam sekolah pada umumnya.
Tokoh psikologi, Sertzer dan Stone berpendapat bahwa kata guidance/guiding memiliki empat makna, yaitu direct (mengarahkan), manage (mengatur), steer (mengemudikan), pilot (memandu/menuntun). Poin dari pendapat itu dapat kita ketahui bahwa guru yang baik adalah guru yang tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, namun juga yang membimbing dan mendidik dengan tujuan terwujudnya karakter yang baik pula.
Untuk memberikan bimbingan yang baik, guru perlu mengetahui bagaimana cara berfikir atau tingkat perkembangan mental siswa. Bagaimana memperlakukan dan mendidik siswa yang memiliki cara berfikir keras dan bandel, bagaimana memperlalukan mereka yang pemalu atau tidak berani dalam suatu hal. Memperlakukan siswa sesuai perkembangan dan cara berfikir inilah yang sangat diperlukan dalam membimbing dan mengarahkan siswa , atau dalam istilah psikologi disebut dengan counseling.
Di beberapa sekolah kita bisa menjumpai, menangani siswa bermasalah menggunakan metode physical punishment yaitu hukuman fisik kepada siswa untuk membuat jera agar tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan. Memang metode tersebut memiliki efektivitas lebih untuk membuat jera siswa, hal ini karena metode tersebut mengena tidak hanya pada fisik, tapi juga mental. Namun, dalam ranah psikologi metode tersebut kurang baik bagi siswa. Siswa yang mendapat hukuman fisik mungkin bisa tidak melakukan kesalahan seperti yang telah dilakukannya atas dasar takut, bukan kesadaran diri. Jadi suatu saat ketika siswa itu tidak merasa takut dia akan mengulang kesalahan lagi ketika ada kesempatan.
Oleh karena itu, sudah seyogyanya bagi guru untuk mendidik dan mengarahkan siswa atas dasar kesadaran terhadap sesuatu, karena dengan memberi pemahaman, siswa akan semakin meningkat kematangan diri dan tingkat kedewasaannya. Dan memberikan didikan tersebut tidaklah tugas bagi guru BK saja, namun juga seluruh guru untuk mewujudkan siswa yang unggul, baik dalam keilmuan maupun karakter.
Mari kita terapkan guiding and counseling ini untuk memaksimalkan pendidikan. Sebuah teori, Roger’s theory menyatakan “guiding and counseling will be success if we are being like a mirror”. Oleh karena itu mari kita perbaiki diri sebelum memperbaiki orang lain, karena siswa yang baik tidak dihasilkan oleh guru yang tidak baik.
Sekian, semoga bermanfaat…
