Mohon tunggu...
Rohana Harahap
Rohana Harahap Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi motivasi

Kenapa harus lelah ? Sedangkan Alloh selalu ada ❣️

Selanjutnya

Tutup

Money

Krisis Ekonomi Global Akibat Wabah pada saat Pandemi

12 Agustus 2020   23:36 Diperbarui: 13 Agustus 2020   02:09 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

OPINI - Krisis ekonomi global akibat wabah virus Corona atau pandemi Covid-19 , kegiatan logistik, pariwisata dan perdagangan merupakan sektor yang memperoleh dampak besar dari wabah virus Corona. Hal ini diakibatkan larangan sejumlah pemerintah untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dan penutupan beberapa sektor pariwisata dari wisatawan mancanegara.

Dampak sektor perdagangan, khususunya ekspor dan impor, bahan baku dan barang modal. Produksi turun, barang langka dan harga barang terus meningkat sehingga menimbulkan inflasi. Kenaikan harga barang yang langkah langkah yang menurun kondisi fatal daya beli masyarakat. Sebagian bahan baku untuk industri di Indonesia sendiri masih dipasok dari China yang mengalami gangguan produksi akibat karantina di sejumlah daerah untuk membendung pandemi Covid- 19 .

Ini menjadi sesuatu yang luar biasa tidak dari peran teknologi komunikasi. Tingkat persebaran informasi yang cepat menimbulkan kepanikan yang dahsyat di masyarakat. Implikasinya membuat perilaku masyarakat berubah. Kepanikan tersebut salah satunya mengakibatkan ketimpangan antara permintaan dan penawaran.

Saat ini ekonomi global mengalami krisis akibat pandemi Covid-19 , indeks bursa saham rontok. Nilai tukar rupiah terhadap dolar USA melemah hal ini diakibatkan banyaknya investor asing meninggalkan pasar keuangan Indonesia, pasar saham anjlok, mempengaruhi perekonomian dalam negeri.

Penguatan dollar USA ini terjadi karena kepanikan di pasar global akibat Covid-19 serta bergejolaknya pasar minyak. Kemungkinan rupiah akan melemah terus terhadap nilai tukar dolar AS.

Wabah Covid-19 ini bukan hanya kontrol penyakit yang mempengaruhi kesehatan, namun juga dampak ekonomi, karena semakin banyak pekerja yang terinfeksi maka semakin banyak pula biaya produksi yang ditanggung oleh negara.

Resiko terhadap kesehatan yang semakin tinggi dan ekonomi akan mempengaruhi produktivitas perawatan yang tinggi akibat banyaknya yang terdampak. Yang dibutuhkan penanganan yang serius dan kebijakan yang tegas dan tepat sasaran untuk menyelesaikan krisis ekonomi tersebut.

Seruan untuk pemberlakuan jarak sosial yang berdampak pada dampak yang tidak menjauhkan hubungan fisik manusia namun juga perilaku ekonomi masyarakat. Namun, pilihan untuk social distancing lebih baik dari keputusan untuk lockdown dan kebijakan herd imunitas .

Wacana kuncian DAPAT MEMBUAT Laju Perekonomian Semakin Berat. Tingkat konsumsi melemah yang mempengaruhi indikator penopang ekonomi. Pasokan bahan pangan dan kebutuhan yang menurun mengakibatkan harga naik. Hal ini akan menimbulkan kelangkaan barang yang akhirnya akan menimbulkan keresahan sosial.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar tetap berjalan di tengah krisis ekonomi akibat wabah covid -19 , pemerintah Indonesia telah mengeluarkan stimulus yang terangkum ke dalam 3 stimulus yaitu stimulus fiskal, non fiskal dan sektor ekonomi.

Stimulus ketiga tersebut berkaitan dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang usaha, bisnis, pajak dan sebagainya. Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani telah berkoordinasi bersama OJK, Lembaga Penjamin Simpanan dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun