Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Urgensi Kepahlawanan dalam Pembangunan Pertanian

22 Desember 2017   23:24 Diperbarui: 22 Desember 2017   23:32 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Semangat Kepahlawanan

Dari keenam faktor yang disajikan di atas, yang mempengaruhi sukses atau tidaknya pembangunan pertanian, sedikit banyak telah memberikan isyarat kepada kita bahwa betapa kompleksnya permasalahan dan tantangan yang harus dikelola atau dicarikan alternatif solusi untuk dapat mewujudkan kesuksesan dalam pembangunan pertanian di Indonesia. 

Tentu hal ini membutuhkan kerja keras, kerja pintar, kerja cerdas, kerja inovatif dan kerja tuntas dari semua stake-holder elemen bangsa dengan jiwa semangat juang militansi solidaritas dan pengorbanan yang tinggi. Ini berarti, perlu semangat kepahlawanan tersendiri dalam usaha pembangunan di sektor pertanian.

Semangat kepahlawanan di sektor pertanian ini, tidaklah cukup jika hanya datang dari pemerintah saja. Akan tetapi juga dibutuhkan partisipasi aktif dari dunia usaha swasta kuat, seperti perbankan, NGO dan lembaga konglomerasi nasional-internasional, untuk berinvestasi di sektor pertanian pedesaan. Disamping itu, juga diharapkan partisipasi yang sama datang dari lembaga perguruan tinggi, aktivis pemuda, dan TNI, teristimewa untuk menangani sisi pendampingan terhadap petani di pedesaan.

Dengan semangat kepahlawanan yang sama dari semua elemen pemangku kepentingan yang ada, tentu tidak ada yang mustahil untuk dapat mewujudkan kemajuan pembangunan pertanian di pedesaan Indonesia. Niscaya, produksi komoditi tanaman pangan dan hortikultura kita, baik kuantitas maupun kualitasnya, terus melambung peningkatannya dari waktu ke waktu. 

Sehingga kita dapat berharap, ketahanan pangan kita mantap, komoditi tanaman pangan dan hortikultura kita menjadi raja-ratu di pasaran domestik, jika perlu menguasai pasaran dunia, serta juga berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani kita di Indonesia.      

Penulis, pemerhati sosial politik, tinggal di Sumba Barat Daya, NTT )

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun