Mohon tunggu...
Roffa ElArisi
Roffa ElArisi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi jurusan Sosiologi, Prodi S1 Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang

mahasiswi jurusan Sosiologi, Prodi S1 Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pencemaran Lingkungan Akibat Pembuangan Sampah

5 Mei 2020   04:32 Diperbarui: 5 Mei 2020   04:24 11609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pencemaran lingkungan merupakan sesuatu yang dapat berpengaruh buruk terhadap lingkungan hidup, serta lingkungan tersebut mempunyai penyimpangan akibat pencemaran itu dan susunan udara yang tercemar akan mempunyai komposisi lain dari pada udara normal yaitu udara yang bersih. 

Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila terjadi perubahan-perubahan dalam suatu tatanan lingkungan hidup tersebut sehingga tidak sama lagi dengan bentuk dan keadaan yang aslinya. Berbicara mengenai lingkungan, saat ini tidak bisa dilepaskan dari permasalahan sampah yang ada di hampir seluruh wilayah indonesia. 

Sampah merupakan suatu benda yang tidak digunakan lagi atau benda yang dibuang oleh manusia sebagai penggunanya setelah berakhirnya suatu proses. "Buanglah sampah pada tempatnya", pasti kata-kata seperti ini sering kita jumpai dan kita dengar, kata-kata tersebut yang memotivasi kita untuk tidak membuang sampah sembarangan. Tapi kenyataannya sekarang, yang ada dilingkungan kita, banyak sampah yang berserakan di mana-mana. 

Komposisi sampah yang ditemukn meliputi popok, sampah plastik, dan sampah organik lainnya. Mengapa hal ini bisa terjadi ? karena sebagai pust ekonomi, wilayah perkotaan justru memicu pola konsumtif dan produksi sampah yang tinggi. sering sekali bencana alam seperti banjir disebabkan karena pembuangan sampah diselokan, di sungai-sungai, di danau, bahkan dilaut sekalipun bnyak sampah yang berserakan. Pasti tidak terlintas dipikiran kita akibat membuang sampah sembarangan ? 

Pasti kalau masyaraakta berfikir akibat pembuangan sampah yang dapat menyebabkan kerusakan alam. Mereka tidak akan membuang sampah sembarangan. Kenyataan yang lebih buruk harus diterima karena sampah-sampah ini bukan hanya permasalahan di darat, tetapi mencakup wilayah yang le

bih luas seperti aliran sungai, pesisir pantai, dan lautan. Bagaimana tidak ? sampah pelastik yang dihasilkan didaratan merupakan sampah tidak mudah terurai dan akan membawa aliran sungai hingga ke laut. Jadi seharusnya kita sebagai manusia,harus lebih menghargai lingkungan, peduli dengan lingkungan, dan tidak merusaknya lewat sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Sampah diindonesaia merupakan masalah yang sangat serius dan juga menjadi masalah sosial, eonomi dan budaya. Hampir di semua kota di indonesia mengalami kendala dalam mengolah sampah. Hal ini terjadi karema pengolahan TPA (tempat pembuangan akhir) disebuab kota lahannya masih kurang sehingga masyarakat banyak membuang sampah disungai. Bukan saja di sungai akibat kurangnya TPA mengakibatkan masyarakat sampah ke selokan, kali dan dilautan. Di indonesia kerusakan lingkungan tentu karena berbagai sebab dan muncul dalam berbagai bentuk. Kerusakan lingkungan terjadi juga karena ledakan pertumbuhan penduduk. Pencemaran lingkungan kadang-kadang tampak jelas di masyarakat seperti adanya timbunan sampah dipasar-pasar,  pendangkal sungai yang penuh kotoran.

Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup menglami perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan dalam hal strujtur dan fungsi daur materi terjadi karen proses alam atau juga karena perbuatan manusia.

Masalah lingkungan hidup sebenarnya sudah lama terjadi, bahkan tanpa campur tangan manusia. Kerusakan dan pencemaran lingkungan makin dipercepat karena meningkatnya aktifitasn manusia dan sifat manusia yang serakah. Kerusakan lingkungan di berbagai penjuru daerah di indoesia sudah dihadapkan kita mulai banjir, tanah longsor, kekeringanm kerusakan ekosistem, kerusakan hutan, pencemaran, permaslah sampah dan lain-lain.

Menurut Jambeck (2015) menyatakan bahwa indonesia menduduki posisi kedua penyumbang sampah terbesr di dunia hingga 187,2 ton, setela negara Cina (National Geographic Indonesia, 2016). Tingginya jumlah samoah in juga berkaitan dengan jumlah penduduk dn proses pengolahan sampah yang dilakukan.

Indonesia termasuk ke dalam 10 besar Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini tidak meutup kemungkinan menimbulkan sejumlah persoalan lanjutan, diantaranya adalah produksi sampah dan pembuangnnya yang mengakibatkan rusaknya lingkungan sekitar. Menurut data Kementrin Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa Indonesia  memproduksi dmpah 65 juta ton pada tahun 2016 tahun lalu dan jumlah sekrang naik 1 juta ton dari sebelumnya. Berdasarkan laporan Meneteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengtakan sampah yang dihasilkan berdominan sampah organik yang mencpi 60 persen dan sampah plastik yang mencapai 15 persen dari totoal timbulan sampah, terutama daerah perkotaan.

 Teman-teman semua tahu tidak, bahwa sungai citarum yang terlentak di Bandung termasuk salah satu dari srmbilan tempat paling tercemar di dunia. Pemberian gelar tempat paling tercemar di seluruh dunia, termasuk sungai citarum, oleh situs asal amerika terebut, memang tidak menyebutkan kriteria atau tolak ukur penilaian. Padahal sungai citarum, Jawa Barat termasuk sungai yang memiliki terpanjang dan terbesar di jawa barat. Panjang alur sungainya mencapai 300 km. Ini semua akibat ulah manusia yang tidak berfikir bahwa dampaknya seperti ini, gelar ini sebagai tamaran untuk kita semua agar kita sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan sekitar kita. Lalu sementara itu, disurabaya sendiri, berdasarkan kajian cepat sampah laut di indonesia (2018) sebanyak 2.482,7 ton sampah dihasilkan setiap harinya dan 37,10% di antara banyak nya sampah tersebut tidak tertangani. Di salah satu daerah di Desa Kedungkandang tanggulangi Sidoarjo terdapat banyak tumpukkan sampah dan sisa barang bangunan rumah tangga. Tidak sedikit ampah tersebut nampak menggenai aliran sungai yang ada di Des Kedungkandang Tanggulangin Sidoarjo. Sehingga aliran air menjad tersumbat dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain mencemari lingkungan, dengan adanya tumpukkan sampah dapat mengakibatkan kehidupan tumbuhn maupun yang terdapt di dalam ekosistem tersebut menjadi berkurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun