Mohon tunggu...
Rofaniyati
Rofaniyati Mohon Tunggu... Mahasiswa

Counting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbagi Takjil Merupakan Pencerminan Nilai Pancasila dan Sebagai Bentuk Warga Negara yang Baik

16 Juni 2023   12:15 Diperbarui: 16 Juni 2023   12:23 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan pembagian takjil yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Walisongo Semarang dimulai dengan pembagian tugas masing-masing. Ada yang membawa bahan dan alat membuat takjil, ada yang membuat takjil berupa es capucino cincau, serta ada yang bertugas sebagai dokumentasi. Kemudian setelah alat dan bahan terkumpul selanjutnya mahasiswa membuat es capucino cincau yang bertempat di FISIP. 

Selanjutnya ada bagian yang mengemas es capucino cincau dan roti karena takjil yang akan dibagikan berupa es capucino cincau dan roti. Setelah selesai membuat dan mengemas selanjutya yaitu membagikan takjil disekitar kampus 1 UIN Walisongo Semarang. Ada tiga titik tempat pembagian takjil. Takjil dibagikan kepada pengemudi yang melintas dan warga sekitar tanpa membeda-bedakan.

Dalam kegiatan pembagian takjil tersebut terdapat beberapa hal yang menunjukkan sikap atau kriteria sebagai warga Negara yang baik. Sikap tersebut yaitu yang pertama, adil karena pembagian takjil disamaratakan antara satu sama yang linnya. Kedua yaitu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat misalnya dalam kegiatan tersebut mencerminkan sikap saling tolong menolong dan peduli antar sesama serta gotong- royong antar mahasiswa dalam mempersiapkan kegiatan tersebut. Ketiga yaitu toleransi, dalam kegiatan tersebut mencerminkan sikap toleransi yang dapat dilihat dari pembagian takjil tidak membeda bedakan agama, suku, ras dan sebagainya. Kegiatan tersebut dilakukan semata- mata hanya berniat untuk berbagi antar sesama.

Terdapat pengamalan nilai pancasila dalam kegiatan pembagian takjil tersebut. Pengamalan sila pancasila yang ke dua kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu saling tolong menolong dan berbagi. Karena pada dasarnya sila ke dua yaitu ingin mewujudkan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia salah satunya yaitu saling peduli dan tolong menolong kepada sesama manusia yang membutuhkan. Kegiatan tersebut merupakan pengamalan pancasila sila ke tiga persatuan indonesia yaitu gotong royong karena gotong royong pada dasarnya bisa memperkuat hubungan antara satu sama lain dan menyatkan individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Nilai keislaman pada kegiatan tersebut yaitu saling berbagi dan tolong menolong. Karena pada dasarnya islam menyuruh kita untuk saling berbagi salah satunya disebutkan dalam al quran yaitu " seseorang yang memberikan sebagian harta untuk orang lain akan mendapatan balasan kebaikan dari Allah yang berlipat ganda". Dari arti tersebut sudah jelas bahwa Allah menyuruh kita untuk berbagi dan tolong menolong kepada sesama yang membutuhkan karena pada dasarnya jika kita berbuat baik kepada orang lain maka kebaikan tersebut akan kembali ke diri kita sendiri.

Berbagi takjil ketika bulan ramadhan merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia. Identitas sendiri yaitu ciri khas yang dari suatu bangsa, adat atau kebiasaan dan sebagainnya yang membedakan dari Negara lainnya. Seperti yang kita tahu masyarakat Indonesia biasanya suka berbuka dengan takjil dan saling memberikan takjil ketika bulan ramadhan. Biasanya masyarakat suka berbagi takjil di jalan raya dan masyarakat sekitar seperti yang dilakukan kelas mat 4 B, selain di jalan raya biasanya masyarakat juga berbagi takjil di masjid- masjid untuk berbuka bersama dan masih banyak lainnya.

Kegiatan berbagai takjil juga memiliki nilai nilai integritas. Nilai integritas yaitu kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan dan perilaku yang selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku. Dari kegiatan tersebut mengandung nilai integritas yaitu adil, pembagian takjil dibagi secara adil dan tanpa membeda-bedakan. Ada juga nilai saling peduli dan tolong menolong antar sesama dan juga nilai gotong royong. Selain itu terdapat nilai kejujuran karena kita tidak mengambil hak yang akan kita berikan kepada orang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun