Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Wabah Pak Ogah Merajalela, Polisi Bisa Apa?

1 April 2024   16:02 Diperbarui: 1 April 2024   16:04 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keberadaan Pak Ogah di setiap tikunganyang kerap mengganggu (foto: www.kompasiana.com/roelly87)

Pasalnya, mereka hanya mau membukakan jalan untuk mobil yang memberinya uang. Bisa seribu atau Rp 2.000.

Anda perhatikan baik-baik. Jika Anda bawa mobil pribadi hendak putar balik, lalu jendela diturunkan, dan tangan menyelipkan uang, dari jauh Pak Ogah sudah bisa melihatnya.

Mobil Anda langsung dikasih lewat dengan menghentikan kendaraan lain. Mereka tidak peduli dari arah berlawanan atau belakangnya jadi terhambat karena harus menunggu. Termasuk sepeda motor, angkot, dan taksi yang tidak dilirik mereka sama sekali.

Itu jika Anda memberinya seribu atau Rp 2.000. Bagaimana jika selembar Rp 5.000?

Tentu, Anda akan dipersilakan Pak Ogah dengan sigap layaknya diberi karpet merah. Termasuk, mereka akan mengucapkan terima kasih dengan rasa syukur. Anjing!

Lalu, jika Anda memberi selembar Rp 10.000, Pak Ogah itu bisa-bisa sujud kepada Anda. Bahkan, jika Anda membuat agama baru, hingga jadi Tuhan sekalipun, Pak Ogah bakal rela jadi hambanya.

Saking bersyukurnya mereka diberi uang ceban. Bener-bener manusia bangsat!

Hasil duitnya mereka? Kalo ga dipake buat judi, main sloth, mabuk, nyabu, hingga ngewe alias Open BO!

Sementara, 10 tahun lalu, saya catat bahwa, mereka rata-rata sehari mendapatkan penghasilan kotor Rp 100.000 - Rp 250.000.

Jumlah yang menggiurkan untuk mereka yang hanya bermodalkan "tangan di atas" dengan berdiri di tengah jalan tanpa harus memeras keringat apalagi otak. Bahkan, jika Pak Ogah itu remaja tanggung, kebanyakan uang sebesar itu dipakai untuk hal yang negatif.

Mulai dari membeli narkoba, mabok-mabokan, hingga pelesiran ke lokalisasi. Ironis, tapi faktanya yang saya dapat memang seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun