Mohon tunggu...
Muhamad Rodin
Muhamad Rodin Mohon Tunggu... Aktivis Pulau Seribu / Aktivis HMI / Aktivis GPII / Aktivis Pemuda Nusantara

Aktivis Pulau Seribu / Kader HMI dan Kader GPII, Serta Pejuang Politik. Menulis Adalah Bagian Dari Ikhtiar Perjuangan dan Senjata Perubahan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mafia Migas Ancam Presiden? Ini Saatnya Negara Taklukkan Pengkhianat Dalam Selimut

29 Juni 2025   12:50 Diperbarui: 29 Juni 2025   12:50 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

2. Audit menyeluruh terhadap Pertamina dan anak usahanya, khususnya pengadaan, impor migas, dan penyaluran BBM.

3. Buka data kebijakan migas ke publik, termasuk siapa saja yang mengendalikan jalur impor dan proyek strategis.

4. Dorong transisi ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk memutus ketergantungan terhadap kelompok rente migas fosil.

Kenapa Ini Harus Diperhatikan Pemerintah?

Kestabilan politik nasional sedang dipertaruhkan.

Rasa keadilan publik mendidih, terlihat dari tren media sosial yang masif.

Presiden sedang berhadapan dengan kekuatan besar yang akan mengulang sejarah kelam: korupsi, sabotase ekonomi, dan penggulingan politik.

Jika dibiarkan, ini bukan sekadar korupsi---ini pengkhianatan terhadap republik.

Penutup: Jangan Biarkan Presiden Dijatuhkan Karena Berniat Membersihkan Negara

Kita sudah cukup lama jadi penonton atas permainan gelap yang menguasai energi negeri ini. Hari ini, ketika seorang presiden menunjukkan nyali untuk bersih-bersih sektor migas, justru kita yang harus berdiri di belakangnya.

Bukan membiarkan ia dikalahkan oleh tekanan dari dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun