PDI Perjuangan berjanji untuk menggunakan momentum dukungan rakyat yang telah memenangkan partai tersebut dan Jokowi-KH Ma'ruf Amin untuk berjuang bagi kemajuan seluruh perikehidupan bangsa.
Salah satunya dengan mengajukan cara politik yang didedikasikan bagi kemajuan bangsanya. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Perlu disadari, politik itu berbicara perikehidupan warga bangsa dari urusan cukup pangan, sandang, perumahan, dan pekerjaan yang layak secara kemanusiaan.
Maka apapun profesi rakyat, selama mendorong kemajuan bangsa, akan dihormati PDI Perjuangan. Semua pekerjaan bermartabat asalkan menjunjung tinggi kemanusiaan.
Oleh karena itu, semua harus bangga dengan martabat kemanusiaannya, apa pun profesinya. Itulah salah satu aspek nation and character building yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Agar kehidupan politik itu makin berkemajuan, maka PDI Perjuangan akan semakin intens berdialog dengan pakar berbagai disiplin ilmu. Bahkan Tiga Pilar Partai pun (struktural, eksekutif dan legislatif partai) juga didorong akrab dengan research dan tradisi berpengetahuan.
Pasalnya, kemajuan Indonesia Raya akan terjadi apabila pengambil kebijakan publik mengedepankan science, research, dan berbagai aplikasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas nasional bangsa.
Masyarakat maju itu niscaya akan tercipta apabila terbangun hubungan dan kerjasama sinergis antara asosiasi berbagai profesi ahli ilmu pengetahuan dan teknologi, aplikasi penelitian dan pengembangan, dan teknologi industri sebagai daya pendorong kehidupan yang berkemajuan.
Inilah pandangan maju yang diusung oleh partai pemenang Pemilu 2019 ini. Bagi PDI Perjuangan, syarat mutlak kemajuan bangsa adalah kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bangsa.
Disinilah kita perlu kedisiplinan, kerja keras, dan rasa percaya diri.
Maka tradisi berpengetahuan pun harus menjadi kultur Partai, termasuk di dalam menerapakan berbagai teknologi terapan oleh Tiga Pilar Partai.