Debat ketiga yang mempertemukan cawapres akan digelar dalam beberapa hari lagi. Segala persiapan terus dilakukan, tak terkecuali bagi calon wakil presiden nomor urut 01 KH. Ma'ruf Amin.
Debat antar cawapres itu akan membahas kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. Terkait tema ini KH. Maruf Amin optimis sudah menguasainya.
Untuk bidang kesehatan, ada dua masalah di era pemerintahan Jokowi yang kerap menjadi sorotan, yakni masalah Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan masalah stunting. Atas masalah itu, pasangan Jokowi-Maruf Amin sudah mencari jalan keluarnya.
Setidaknya ada 3 poin penting dari visi-misi Jokowi-Maruf Amin di bidang kesehatan, antara lain:
Pertama, mengembangkan sistem jaminan gizi dan tumbuh kembang anak dengan menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh dengan pemberian jaminan asupan gizi, perbaikan pola asuh dalam keluarga dan perbaikan fasilitas air bersih serta sanitasi lingkungan.
Kedua, mengembangkan reformasi sistem kesehatan dengan memperkuat program promotif dan preventif, mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur dasar terkait pola hidup sehat, meningkatkan akses warga miskin untuk bantuan kesehatan (PBI JKN-KIS) dan meningkatkan peserta dan kualitas layanan kesehatan program JKN-KIS.
Ketiga, mempercepat pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan termasuk di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) serta menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Seluruh hal di atas tercakup dalam visi misi pertama Jokowi-Ma'ruf yaitu "untuk meningkatkan kualitas hidup manusia". Poin ini juga yang menjadi fokus pemerintahan Jokowi-Maruf Amin bila terpilih dalam lima tahun ke depan.
Kita perlu pertimbangkan untuk memilih kandidat yang membawa gagasan konkret dan realistis. Karena itu akan berdampak pada hasil kerjanya ke depan. Untuk hal ini, Jokowi-Maruf Amin tentu lebih realistis dan konkret dibandingkan lawannya.
Jangan pilih kandidat yang hanya menebar janji, tapi minim prestasi kerja.