Mohon tunggu...
Robigustas
Robigustas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis riang

Suka pizza. *Setiap nama yang ada di cerpen, bukanlah nama sebenarnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Desainer Grafis

8 Juli 2023   10:29 Diperbarui: 8 Juli 2023   10:34 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Orang tua Dewi tidak yakin Aji dapat memenuhi kebutuhan hidup anaknya sebagai seorang desainer grafis lepas. Hal itu disampaikan Dewi ke Aji, usai menceritakan niat baik Aji itu ke orang tuanya. Aji berniat menikahi Dewi.

Niat Aji ini belum dinyatakan langsung oleh orang tua Dewi. Rencananya, ia akan menyampaikannya sendiri. Bukan lewat Dewi, sehingga ia dapat memberikan pengertian atau penjelasan bahwa pekerja desainer grafis lepas tidak seperti yang dipikirkan.

Desainer grafis lepas juga punya semangat. Desainer lepas juga memiliki tanggung jawab. Dan desainer grafis lepas juga memiliki keyakinan berhasil meraih mimpi-mimpi, seperti menjadi desainer grafis terkenal yang setia.

Aji ingin menyampaikan itu. Agar orang tua Dewi tidak memandang sebelah pekerjaannya yang hanya seorang desainer grafis lepas.

Namun, sudah terlanjur, Dewi sudah menceritakannya kepada orang tuanya. Aji tidak tahu lagi harus bagaimana. Apakah dia harus tetap bertemu orang tuanya Dewi atau sebaliknya.

"Tunggu mama tenang dulu aja kalau kamu mau ketemu," kata Dewi, berkata lembut, saat keduanya bertemu.

Aji mengerti. Tapi sudah terlanjur penolakan itu terjadi. Ia malah kecewa orang tua Dewi sampai berpikir ke sana kepada dirinya, walau hal itu dianggap lumrah oleh sebagian orang tua.

"Kita pulang saja," pinta Aji.

Keduanya lantas meninggalkan tempat makan. Aji mengajak Dewi pulang. Dewi tidak mau. Aji tetap memaksa. Dewi tetap tidak mau.

Apa yang ingin dilakukan Aji dilihat Dewi hanya emosi sesaat. Ia coba menenangkan Aji. Tapi Aji tetap bersikeras mengajak Dewi untuk pulang.

Tidak ingin terjadi keributan di tempat umumn, Dewi mengalah. Aji tetap keras. Ia terlanjur sudah merasa kecewa dengan orang tua Dewi yang dianggap memandang sebelah mata atas keseriusannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun