Mohon tunggu...
Robi Firnando
Robi Firnando Mohon Tunggu... Penulis - Man Jadda Wajada

Tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan pula (Ar-Rahman: 60)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Iman dan Takwa dalam Pendidikan di Era yang Serba Mudah

31 Mei 2022   21:15 Diperbarui: 31 Mei 2022   21:54 2610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Facebook Kemdikbud RI

Ada yang bertanya, kenapa iman dan takwa menjadi penting saat ini khususnya dalam dunia pendidikan bagi setiap individu, terlebih lagi khususnya setiap individu muslim? Saat ini kita sudah berada di era dunia digital yang hampir semua lini kehidupan saat ini sudah dipenuhi dan dikelilingi teknologi sehingga dengannya memudahkan kita dalam mengerjakan pekerjaan atau mendapatkan sesuatu hanya dengan hitungan bulan, hari, jam, menit bahkan detik. Mengapa bisa demikian? Tak bisa untuk dipungkiri bahwa kita harus mengakui kalau perkembangan dunia saat ini terus melesat tajam menuju perubahan demi perubahan yang dengan perubahan tersebut diharapkan kian memudahkan segala aktivitas dan urusan manusia di muka bumi ini.

Dari berbagai macam perubahan yang terjadi di era saat ini, era yang dimana kita manusia begitu terbantu dan bahkan sudah sangat bergantung pada kecanggihan Teknologi saat ini dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik itu di kantor, kampus, sekolah maupun aktivitas yang ada diluarnya. Lantas apakah dengan adanya semua kemudahan-kemudahan ini, kita tidak dihadapakan lagi dengan permasalahan-permasalahan yang ada? Tidak. Karena tentu dengan adanya semua kemudahan ini bukan berarti semua aman tanpa kendala, tetapi semua tetap memiliki dampak positif dan negatif dari perubahan-perubahan yang terjadi, dimana dari kedua dampak tersebut baik positif maupun negatif mau tidak mau harus siap untuk kita hadapi.

Berkaitan dengan perubahan dan perkembangan dunia saat ini, tentu semua tidak terlepas dari unsur dunia pendidikan. Karena dengan pendidikanlah manusia bisa mengetahui dan belajar bagaimana cara untuk mencapai semua keinginan yang ada pada dirinya dan keinginan pada sekelilingnya. Berbicara tentang dunia pendidikan saat ini  tentu tidak bisa untuk kita bandingkan dan samakan dengan dunia pendidikan dahulu. Mengapa demikian? Pertama, sadarilah bahwa setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Kita tidak bisa untuk membandingkan bagaimana pendidikan dahulu dengan pendidikan saat ini. Kedua, kita harus menyadari bahwa dunia ini terus berputar dan roda-roda kehidupanpun juga ikut berputar tak terkecuali dalam dunia pendidikan.

Mengapa dunia pendidikan, khususnya di Indonesia perlu adanya perubahan, tentu perubahan yang dimaksud dalam hal ini ialah perubahan dari kebiasaan manual menjadi otomatis?  Indonesia kian terus menunjukkan tajinya sebagai negara besar di dunia yang dari negara berkembang terus bergerak dan berproses menuju negara maju seperti hal negara-negara maju lainya yakni, Amerika, Rusia, China, Singapura dan lain-lainya. Lantas upaya seperti apa yang sudah Indonesia lakukan saat ini terhadap dunia pendidikan dengan perkembangan Teknologi saat ini?

Dalam kehidupan kita saat ini banyak hal yang bisa dilakukan dengan mudah karena adanya bantuan teknologi. Perkembangan teknologi yang sangat pesat bisa kita manfaatkan untuk seperti halnya dalam membantu dunia pendidikan. Adapun peranan teknologi di dalam dunia pendidikan, diantaranya adalah mengantikan peran manusia, yaitu dengan melakukan kegiatan otomasi suatu tugas atau proses, memperkuat peran manusia yaitu menyajikan informasi, tugas, atau proses, melakukan restrukturisasi atau melakukan perubahan-perubahan terhadap suatu tugas atau proses (diskominfo.kedirikab.go.id).

Lalu apalagi kemudahan-kemudahan dari teknologi bagi dunia pendidikan saat ini? Dua tahun terakhir kita dilanda wabah Coronavirus Disease (Covid-19) tidak hanya kita Indonesia tetapi juga turut negara-negara lain bahkan dunia secara keseluruhannya. Hal ini menyebabkan kita harus bisa dan mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru, kebiasan baru yang harus kita lakukan ialah diantaranya berkaitan dengan dunia pendidikan, hal ini yang sangat kita rasakan bagaimana proses pendidikan belaja mengajar di sekolah maupun di lingkup pendidikan lainnya mencoba menerapakan pembelajaran dalam jaringan (daring) atau sistem online, hal ini tentu menjadi sangat asing bagi kita yang baru mencoba kebiasaan baru tersebut, namun mau tidak mau hal tersebut harus kita laksanakan mengingat kondisi yang mengaharuskan kita untuk sementara waktu tidak melaksanakan kegiatan atau aktivitas secara langsung dahulu atau berkumpul dalam skala besar.

Dari kejadian ini, dunia pendidikanpun khusunya Indonesia diminta untuk bisa menyesuaikan dengan kebiasaan baru tersebut. Sehingga pada akhirnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Salah satu pokok penting dalam edaran ini adalah keputusan pembatalan ujian nasional Tahun 2020  (kemdikbud.go.id).

Mendikbud sendiri menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan (daring)/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.

"Kami ingin mengajurkan bagi daerah yang sudah melakukan belajar dari rumah agar dipastikan gurunya juga mengajar dari rumah untuk menjaga keamanan guru, itu sangat penting." pesan Nadiem.

Pembelajaran daring/jarak jauh difokuskan pada peningkatan pemahaman siswa mengenai virus corona dan wabah Covid-19. Adapun aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk dalam hal kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah. Bukti atau produk aktivitas belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.

Kini kita sudah memasuki tahun 2022, artinya dua tahun sudah berlalu dan di dua tahun itu pula kita sudah banyak melewati masa-masa sulit, yang mana kita semua diharuskan untuk bisa beradaptasi dengan cepat tehadap kebiasaan baru tentu dengan aturan-aturan baru yang harus kita patuhi, diantaranya kita harus diwajibkan memakai masker dimanapun berada, baik dilingkup kantor, sekolah maupun lainnya.

Namun alhamdulillah, kini setelah kita melewati beberapa masa-masa yang sulit khususnya dalam dunia pendidikan, akhirnya semua sudah mulai berangsur normal. Terbaru, sebagaimana intruksi bapak presiden Republik Indonesi bahwa pemerintah telah memberikan kelonggaran terhadap kebijakan penggunaan masker di luar ruangan. Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan sejumlah aspek, hal tersebut ditegaskan bapak Jokowi dalam konferensi pers terkait pelonggaran penggunaan masker di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022).

Lantas setelah perjalan panjang tersebut yang sudah dilalui, bagaimanakah kondisi pendidikan kita sekarang khusunya dampak yang dirasakan para siswa ataupun mahasiswa setelah cukup lama menikmati proses belajar secara daring/jarak jauh atau online?

(dikutip dari Kompas.com) pengamat pendidikan Darmaningtyas mengatakan, dunia pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan semata, tetapi juga keterampilan dan nilai atau value yang diwujudkan dalam bentuk pendidikan karakter. Dari pernyataan tersebut, tentu dapat kita pahami bahwa anak-anak tidak hanya menerima apa-apa saja ilmu yang diberikan oleh guru disekolah tetapi mereka juga diharapkan untuk bisa melatih diri dengan keterampilan yang dimiliki yang mana ini bisa didapatkan dengan lebih banyak interaksi antara guru dan murid, dengan begitu guru bisa melihat langsung keterampilan yang dimiliki anak-anak di sekolah.

Selanjutnya apa pentingnya Iman dan Takwa dalam hal ini? Sangat penting. Mengapa demikian? Karena sangat diperlukan sekali kualitas Imtak (Iman dan Takwa) yang tinggi, khususnya dalam dunian pendidikan. (BJ HABIBIE, The Power Of Ideas) jika anda mempelajari akhir suatu kebudayaan, ada kebudayaan yang mengalami bencana. Kita telah mempelajari sejarah umat manusia yang memiliki budaya ekonomi yang kemudian ambruk. Lihatlah sejarah Fir'aun di Mesir, lihatlah sejarah bangsa-bangsa lain, dan terus kita telusuri sampai budaya kini. Tidak ada yang menakjubkan di dunia ini, yang menakjubkan itu hanya ada di surga.

Mereka yang memiliki kualitas Iman dan Takwa akan mampu menghadapi dan menjalani lika-liku kehidupan, khusunya kehidupan di era saat ini yang begitu banyak sekali memberikan kemudahan dalam melakukan apapun.

Oleh karena itu fungsi dari Iman dan Takwa khususnya dalam dunia pendidikan ialah sebagai benteng diri dari berbagai macam godaan-godaan hidup dalam merahi mimpi yang diridohi Illahi. Lakukanlah sesuatu hanya karena ibadah, di era yang serba mudah dan ada kini dunia pendidikan kian begitu dengan mudahnya ditempuh, namun dibalik semua kemudah-kemudahan ini tentu tidak terlepas dari berbagai ujian hidup, baik itu ujian untuk menjerumuskan kita pada perbuatan dosa maupun sejenisnya. Oleh karena itu kita sebagai seorang muslim hendaklah harus terus-menerus meningkatkan Iman dan Takwa yang berakar pada nilai-nilai Al-Qur'an dan As-Sunnah sehingga perilaku dan karakternya bernapaskan Islam. Ilmuan selalu jujur, setia pada kebenaran, keterbukaan memiliki pengertian dan toleransi yang besar terhadap pendapat, serta perilaku sesama manusia (BJ HABIBIE, The Power Of Ideas).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun