kognisi manusia, ditinjau dari sudut pandang perkembangan, adalah hasil dari rangkaian tahap-tahap perkembangan yang dimulai sejak tahun-tahun awal permulaan pada tahap awal. persepsi, memory, bahasa dan proses berfikir kita dikendalikan oleh struktur genetik dasar yang kita warisidan perubahan yang kita alami sebagai tanggapan terhadap lingkungan yang muncul dalam berbagai interaksi fisik dan sosial. intinya, kognisi berkembang dalam bentuk peningkatan mengikuti pola-pola yang di teratur sejak bayi hingga masa dewasa, dan beberapa kemampuan kognitif mengalami masa penurunan pada masa tua. perubahan-perubahan ini dapat terjadi sebagai akibat proses-proses pematangan atau kemundurang neurologis dan fisik individu; keluarga lingkungan sosial dan lingkungan pendididkannya; serta sebagai akibat interaksi antara perubahan fisik individu dengan lingkungannya.
bedasarkan salah satu sudut pandang dari dikotomi sifat dasar ( nature) dan hasil daro proses pengasuhan (nurture), beberapa psikolog berperinsip bahwa bayi sama sekali bebas dari kecenderungan bawaan, dan murni dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman hidupnya. pandangan semacam ini disebut tabula rasa atau "kertas kosong ". sementara itu para psikolog lain berpandangan bahwa bayi memilikipotensi -potensi fisik dan neurologis yang bersifat bawaan, dan perkembangan kognitif merupakan hasil interaksi struktur bawaan tersebut dengan dorongan dan permintaan lingkungan. sementara pandangan umum tetang sisi "nurture" pernah diraradikalisasi oleh kaum behavioris menuju pemahaman bahwa semua prilaku merupakan hasil perkembangan operant, hasil-hasil temuan dewasa ini menunjukan adanya pengaruh komponen genitik yang cukup besar dalamperkembangan manusia. alangkah lebih amannnya untuk menyimpulkan bahwa kognisi  dipengaruhi oleh faktor bawaan dan faktor lingkugan. kita dibentuk oleh skema biologis kita yang diisi oleh pengalamn-pengalaman kita.
