Mohon tunggu...
ROBERTUS DARVINO KARNO
ROBERTUS DARVINO KARNO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lahir pada bulan November, tanggal 15, 1993. Menyukai pemikiran Herakleitos tentang Pantha Rei. Bahwa sesuatu itu mengalir dan dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Nilai-nilai Filosofis Sawah Lodok dalam Budaya Manggarai

7 April 2022   09:29 Diperbarui: 7 April 2022   09:38 2164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Design sawah lodok yang memiliki nilai estetis memberi penekanan bahwa Yang Ilahi dan ciptaan-Nya sungguh indah dan meakjubkan. Yang Ilahi adalah Sang Arsitek agung dari semua fenomen tersebut. 

Sawah lodok merupakan hasil refleksi-hasil pemikiran filosofis dari para leluhur Manggarai. Dalam kontkes ini penulis menemukan rangkaian konstruksi filsafat estetika yakni seni merangkai hubungan antara kosmos dan realitas tertinggi.

Titik sentral sebuah lingko lodok menurut orang Manggarai diibaratkan sebagai sumber kehidupan atau dikaitkan dengan Sang pencipta yang mempunyai-menciptakan kehidupan. 

Sedangkan langang-langang diibaratkan dengan manusia dan juga diibaratkan sebagai raja atau orang yang dihormati sebagai pemimpin. Apapun yang terjadi didalam kehidupan manusia semuanya berpusat pada Sang Pencipta. 

Saat ada suka, duka, dan lain sebagainya, Tuhanlah yang bisa menyelesaikan segala permasalahan yang kita alami. Orang-orang Manggarai percaya bahwa kebun dan segala isinya berasal dari persatuan Sang Adikodrati dengan ibu bumi. Lodok diibaratkan sebagai sumber hidup. Orang Manggarai meyakini bahwa lodok didiami oleh Sang Empunya kehidupan dan para leluhur.

Pemaknaan terhadap Yang Ilahi dalam konteks sawah lodok kiranya dapat dimengerti dalam konsep Yang Ilahi menurut  James G. Frazer yakni;

(1) Yang Ilahi adalah yang memiliki kekuatan istimewa di mana yang Ilahi adalah sumber kekuatan atau asal segala-galanya. (2) Yang Ilahi adalah Yang mengatasi segala ciptaan di mana Yang Ilahi tidak dapat dibandingkan ciptaan lain oleh karena hakikat-Nya Yang Ilahi. (3) Yang Ilahi adalah Yang Tertinggi di mana Yang Ilahi menempati skala nilai teratas dan sangat sulit untuk ditempatkan sejajar dengan yang ada di bumi.

Orang-orang Manggarai menempatkan atau menjadikan Yang Ilahi sebagai lodok karena kualitas transedensinya serta eksistensinya yang menjadikan Dia sebagai  pusat dan sumber kehidupan manusia.

Filsafat Manusia

Design sawah lodok yang berbentuk bundaran-lingkaran melambangkan relasi di antara sesama manusia yang harus bersatu dan bekerja sama untuk menciptakan keharmonisan. 

Kesatuan dan kerja sama ini sangat penting mengingat konstruksi sawah dengan sistem lodok mengandaikan adanya hubungan saling ketergantungan satu sama lain di antara moso tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun