Mohon tunggu...
Robert EppeDANDO
Robert EppeDANDO Mohon Tunggu... -

"Jangan HANYA mengenang sejarah. Tetapi, CIPTAkan SEJARAH"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gaharu: Berlian Hijau dari Timur

18 Maret 2017   16:36 Diperbarui: 19 Maret 2017   02:00 2066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus di Kalimantan tahun 2009 menjadi pelajaran berharga, karena beberapa hektar perkebunan gaharu serentak membusuk lantaran pemiliknya menginokulasi jamur dari Jawa, yang tidak sesuai dengan karakter pohon di pulau tersebut, walaupun jamur berspesies sama.

 Gubal gaharu terbentuk setelah pohon tersebut terinfeksi jamur tertentu, seperti fusarium sp. Akibat terinfeksi, maka pohon akan mengeluarkan getah harum. Getah tersebut menggumpal dalam batang kayu. Setelah sekian lama, batang pohon menjadi gubal, yakni berwarna hitam pekat dan harum. Pohon yang tidak terinfeksi jamur fusarium sp misalnya, tidak akan menghasilkan gaharu.

PEMASARAN GAHARU
 Pemasarannya sangat mudah, karena banyak pembeli siap mencari petani yang memiliki gaharu. Banyak eksportir berlomba memiliki gaharu dengan harga bersaing.

Kini, gaharu yang sedang beredar di pasaran, lebih banyak berasal dari perburuan liar di hutan. Pencari gaharu terkadang tidak mampu membedakan kayu yang bergubal dan tidak bergubal. Karena itu, semua spesies aquilaria sp dan gyrinops spditebang tanpa sortasi atau seleksi. Akibatnya, populasinya terancam punah.

PERHATIAN DUNIA dan WAJIB BUDI DAYA
 Dalam pertemuan ke-13 Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES Conference of Parties ke-13) di Bangkok, Thailand, 2-14 Oktober 2004, genus aquilaria sp telah dimasukkan dalam Appendix II.

Artinya, pohon tersebut layak dilindungi, dibudidayakan, dan dilarangmenebangdi hutan lindung, kawasan taman nasional, atau hutan belantara lain, yang memiliki gaharu, tanpa mengantongi surat izin dari CITES. Namun, karena tingginya nilai ekonomis, maka penebangan terhadapnya tak tercegah.


 Mengingat tingginya nilai gaharu dan juga kelangkaannya, maka budi daya gaharu semakin mendesak. Upaya membuat hutan aquilaria sp dan gyrinops sp bisa dilakukan dengan mudah. Sebab tumbuhan kedua genus tersebut relatif mudah dikembangkan dan toleran dengan lokasi ekstrim sekali pun.

17352038-10210947426635260-2507054377210810340-n-58ccff3e519373ac56f9bc10.jpg
17352038-10210947426635260-2507054377210810340-n-58ccff3e519373ac56f9bc10.jpg
TANAMLAH GAHARU
 Apabila petani pemilik lahan tidur perlahan menanam pohon penghasil gaharu, maka dalam 7 tahun s/d 9 tahun ke depan mereka akan menghasilkan uang ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Dibandingkan komoditas lain, gaharu merupakan peluang menjanjikan hingga berabad-abad mendatang. Karena satu pohon saja dapat menghasilkan uang puluhan hingga ratusan juta rupiah. Spesies gyrinops versteegii dan gyrinops rosbergii yang bermarkas di Flores, NTT sangat dicari warga negara Yaman, karena aromanya sangat mereka sukai. Tak heran, beberapa saat lalu, jenis tersebut mendekati Rp. 100 juta per kg.

Inilah 'berlian hijau’ dari belahan Timur dunia—harta karunyangterlupakan—, yang mampu melahirkan pundi-pundi kemakmuran. Berlian hijau yang dulu tercecer, kini berada di tangan Anda dan siap didulang. Selamat menuai berlian hijau menuju kebebasan finansial (financial freedom).

Penulis Robert EppeDANDO | Chairman KOMPIGAR, Jakarta | Komunitas Petani Gaharu Nusantara dalam Program GARNISUN (Gaharunisasi Nusantara)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun