Pilkada sebagai Kompetisi dan Prestasi, Layakkah Deno-Madur Dua Periode?

Diusia yang ke 61 Tahun ia kembali maju dalam pemilihan Kepala Daerah, sejak 2004 silam sampai tahun 2015 ia menjabat sebagai wakil Bupati Manggarai. 

Berkat kegigihannya dalam mengelola dan menata Manggarai sehingga pada Tahun 2015 ia kembali maju menjadi Calon Bupati, bagi saya beliau (Deno Kamelus) begitu banyak soal pengalaman dan tentu segudang prestasi selama menjadi orang nomor satu di Manggarai.

Terlepas dari situ, dalam menata birokrasi cukup mumpuni sehingga Ia kembali maju pada pilkada kali ini. Deno Kamelus track recordnya dalam pembangunan baik infrastruktur maupun pembangunan lainnya sudah diakui oleh kalangan masyarakat, menjadi wakil bupati dua periode, Deno Kamelus merupakan figur yang memiliki pengalaman berlian yang harus disanjung dan didukung, apa lagi dalam menjabat sebagai wakil bupati dalam dua periode, banyak hal baik yang dibuatnya untuk kepentingan masyarakat, dengan demikian untuk memegang tongkat kepemimpinan pemerintah kabupaten Manggarai diperiode yang akan datang, tidak diragukan bahkan bukan sesuatu hal baru, sehingga tidak perlu membutuhkan banyak waktu untuk belajar menjadi orang nomor satu didaerah ini.

Sementara calon wakil bupati yang mendampingi Deno Kamelus, Drs.Viktor Madur, juga pernah menjabat jabatan strategis pada lintas birokrasi pemerintah Kabupaten Manggarai, seperti Kepala Dinas (Kadis) Nakertrans dan kaban BKKBN. 

Dari pengalaman dan trackrecord inilah maka, sosok Viktor Madur sangat pantas untuk mendampingi Deno Kamelus dalam menakodai Manggarai periode 2021-2025. 

Kedua orang ini sudah terbukti dan teruji dalam mensejahterakan masyarakat Manggarai, kita patut dukung untuk satu kali lagi menahkodai Manggarai selama lima Tahun kedepan.

Kita harus akui bahwa pasangan calon ini cocok untuk kembali memimpin Manggarai, indikatornya adalah pembangunan fisik. Kalaupun ada yang belum tuntas diperiode sebelumnya itu menjadi prioritas utama diperiode kedua, dalam tata kelola suatu daerah resikonya sangat besar. 

Tidak mudah seperti apa yang kita bayangkan, apalagi sekelas Kab. Manggarai bukan hanya infrastruktur tapi masih ada instrumen lain yang harus diutamakan. Selama ini publik hanya melihat dari segi infrastruktur saja, sehingga itu menjadi catatan buruk bagi pasangan Deno-Madur. 

Padahal banyak juga sektor lainnya yang kita harus akui, misalnya masuknya PLN setiap desa walaupun itu bukan program daerah. Paling tidak Daerah punya andil penting soal relasi sehingga suatu program bisa tercapai.