Mohon tunggu...
Robert Hunan Purwaka
Robert Hunan Purwaka Mohon Tunggu... -

In house doctor National Hospital Surabaya Obstetrician and gynecologist Laparoscopic gynecology surgeon

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kista Ovarium, Ada Obat Tradisional Paling Mujarab Katanya....

27 Oktober 2014   23:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:31 2471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14144159781790194475

[caption id="attachment_369785" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi kista. (Shutterstock)"][/caption]

Baru saja saya membaca opini di rubrik ini, katanya ada obat tradisional untuk kista ovarium, paling mujarab. Begitu yang ditulis. Saya coba buka, ya ternyata hanya minuman herbal dari buah yang sekarang lagi tren dapat mengobati segala penyakit.

Tetapi bila kita pikir lebih jauh lagi, taruhlah ada seorang wanita yang merasa frustasi dan takut, karena baru saja didiagnosis oleh dokter bahwa dia menderita kista ovarium, dan harus diperiksa rutin, setidaknya dilakukan observasi berkala untuk memantau kistanya, kemudian dia membaca tulisan tentang obat tradisional ini dan dia tidak lagi memeriksakan kistanya karena terbuai dengan kata-kata "mujarab". Lalu ternyata kista yang diderita itu berubah menjadi kanker dan akhirnya stadium lanjut dan akhirnya cuman bisa menangis sedih.

Ini bukan ilustrasi bombastis. Ini memang terjadi selama pengalaman saya menjadi residen obgyn di Jakarta. Ketika berhadapan dengan penderita kanker ovarium, lalu saya bertanya ke pasien, "Kenapa toh Bu? Koq baru periksa sekarang? Lha dulu dulu apa tidak dideteksi? Khan besar sekali kistanya sampai teraba dan ibu sampai kurus kering begini karena disedot semua sama kankernya?" Sang ibu berkata, "Iya Dok, dulu sudah pernah dideteksi, disuruh operasi saya tidak mau, lalu disuruh kontrol teratur dulu, setidaknya bisa dipantau, saya tidak mau juga, lalu ada anggota keluarga bilang dikasih obat tradisional A, B, C nanti kistanya hilang. Ya sudah saya nurut." Sedih sekali ibunya, dan dokternya juga.... Seandainya dan seandainya, itu yang ada di benak dokter dan pasien...

Enough story, sekarang saya jabarkan sedikit tentang kista ovarium, bolehkan dibiarkan?

Apakah kista indung telur/kista ovarium?

Indung telur/ovarium adalah organ reproduksi yang terletak di samping rahim. Kista indung telur/kista ovarium adalah kumpulan cairan atau massa yang terkandung di dalam atau melekat di indung telur/rahim.

Apakah semua kista indung telur bersifat jahat?

Hampir sebagian besar kista indung telur/kista ovarium adalah kista yang jinak. Setiap wanita usia reproduksi menghasilkan folikel, yaitu gambaran kista kecil (< 2 cm) dengan telur di dalamnya yang terjadi di setiap siklus haid. Sebagian dari kista ini bersifat persisten, yang kadangkala menimbulkan gejala haid tidak teratur. Sebagian dari kista indung telur adalah kista simpleks, yaitu gambaran kista yang berisi cairan jerih dan kadangkala dapat hilang dengan sendirinya. Kadang kista juga dapat bercapur dengan darah, yang disebut kista hemoragik. Sebagian wanita menderita PCOS, dengan gambaran kista kecil kecil (< 1 cm) yang tersebar di seluruh indung telur akibat tidak terjadi pembentukan sel telur matang yang berkaitan erat dengan keseimbangan hormon. Kista jinak yang patut diwaspadai antara lain kista endometriosis, abses, kehamilan ovarium dan kista dermoid. Sebagian kecil kista (< 5%) besifat ganas dan membutuhkan penatalaksanaan segera.

Bagaimanakah gejala kista indung telur/ovarium

Kista indung telur/ovarium umumnya tidak bergejala. Hal ini patut diwaspadai pada kanker ovarium, di mana kanker ovarium tidak memberi gejala apa pun hingga mencapai fase lanjut. Gejala kista ovarium yang cukup sering adalah benjolan di perut, atau rasa tidak nyaman di perut. Seringkali bila kista ini berkaitan dengan hormon, maka akan memberikan gejala haid tidak teratur dan nyeri haid. Kadang didapatkan nyeri perut mendadak, dan disebabkan oleh terpuntir, pecahnya kista atau kehamilan di ovarium. Adanya kista dengan demam mencurigakan adanya abses.

Apakah kista indung telur/kista ovarium dapat dibiarkan?

Sebagian besar folikel akan hilang dengan sendirinya. Demikian pula dengan kista simpleks dan hemoragik. Namun kista simpleks dan hemoragik memerlukan pengawasan, dan rata-rata tidak membutuhkan operasi. Kista endometriosis kecil cukup pengawasan saja, namun bila ukurannya > 5 cm perlu dioperasi, karena tidak akan hilang dengan sendirinya dan bisa bertambah besar. Hal yang sama berlaku pada kista dermoid. Kanker ovarium merupakan hal yang serius. Oleh karena itu bila terdapat kecurigaan kanker, maka kista sekecil apa pun perlu dioperasi untuk mencegah penyebaran sel kanker dan menghentikan kanker itu sendiri.

Bagaimana diagnosis kista indung telur/kista ovarium?

Kista indung telur/kista ovarium didiagnosis dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, ultrasonografi (USG) atau CT scan/MRI pada kista yang besar atau curiga ganas.

Apabila saya curiga memiliki kista indung telur/kista ovarium, apakah yang harus saya lakukan?

Bila ada curiga Anda memiliki kista, datanglah ke dokter Anda. Dokter akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan pemeriksaan USG. Kadangkala diperlukan CT scan/MRI. Apabila dari hasil pemeriksaan ternyata tidak ditemukan keadaan klinis berarti, cukup dilakukan pengawasan dan pemeriksaan rutin tiap tahun untuk evaluasi keluhan klinis dan ukuran kista.

Seandainya harus operasi, bagaimana tatalaksana operatif pada kista indung telur/kista ovarium?

Apabila dibutuhkan operasi, terdapat beberapa indikasi operasi, antara lain:

· Kista dengan ukuran > 5 cm

· Curiga kista endometriosis/dermoid

· Curiga kehamilan ovarium

· Curiga kista terpuntir/kista pecah

· Curiga kanker indung telur/ovarium

Keputusan operasi harus didiskusikan dengan dokter Anda.

Operasi pada kista indung telur/kista ovarium

Tindakan operatif pada kista dapat dilakukan dengan LAPAROSKOPI dan LAPAROTOMI. Laparoskopi adalah tindakan bedah dengan sayatan minimal sepanjang 1 cm dan 0,5 cm di pusar dan kulit samping perut. Tujuan dari tindakan bedah adalah menghilangkan fibroid yang mengganggu.

LAPAROSKOPI pada kista indung telur/kista ovarium

LAPAROSKOPI menyediakan pilihan yang baik bagi pasien, karena nyeri pasca operasi yang lebih minimal, luka operasi lebih kecil, risiko infeksi lebih minimal dan penyembuhan lebih cepat. Untuk kanker indung telur/kanker ovarium, pilihan operasi adalah bedah konvensional/laparotomi untuk mencegah pecahnya kista saat operasi dan penyebaran akibat pecahnya kanker tersebut.

Risiko kanker pada kista indung telur/kista ovarium?

Sebagian besar kista ovarium merupakan lesi jinak, namun dapat mengalami perubahan menjadi kanker. Risiko perubahan keganasan ini relatif kecil, kurang dari 5%. Pada kista yang membesar cepat, gambaran kompleks dan jejak penyebaran pada organ lain, mencurigakan kanker indung telur/ovarium

Demikian sedikit tulisan tentang kista ovarium. Saya mohon maaf apabila ada pihak yang tersinggung dengan opini saya ini. Tetapi sungguh tidak ada sesuatu yang mujarab, bombastis seperti itu, apalagi bila Anda berhadapan dengan kista ovarium. Dan buat Anda, para wanita, tolong jangan remehkan kista ovarium ini.

Salam,

Robert Hunan Purwaka

In house doctor National Hospital Surabaya

Obstetrician and gynecologist

Laparoscopic gynecology surgeon

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun