Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humor Artikel Utama

Ojok Gampang Gupuh

2 Desember 2019   18:35 Diperbarui: 3 Desember 2019   07:40 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: webmd

Islam iku asline agama cinta kasih, sama dengan lainnya. Nggak ada agama benci. Yang seolah-olah Islam jadi agama pembenci karena umatnya salah paham dalam memahami ayat, fanatik buta dan terjebak masa lalu. Kapan-kapan dibahas, aku tak belajar disik. Kok pikir aku pinter ngono ta? Aku dewe yo gak eruh kok. Ngawur ae.

Nggak perlu juga menyebut umat Islam yang kolot dengan sebutan Kadrun (Kadal Gurun). Kalau kita nggak suka disebut "kafir" (padahal muslim juga), jangan dibales dengan menyebut mereka "Kadrun". Lak podo ae.

Bagaimanapun juga mereka adalah saudaramu sesama muslim. Menjelek-jelekan saudara itu sama saja mencakar mukamu sendiri. Mau Islam konservatif atau moderat, nggak masalah, podo Islame. Cuman beda kendaraan. Mereka suka naik bis Langsung Jayus, kita lebih suka bis Sumber Kencono.

Aku nggak masalah dan nggak peduli kalau ada aliran Islam yang mengharamkan apapun, atau membid'ahkan apapun. Wis gak ngurus. Sak karepmu, sak bahagiamu. Sak kuper-kupermu, nggak masalah. Asal nggak melakukan tindakan desktruktif, menolak Pancasila dan NKRI. To mereka begitu karena takut pada Allah dan kecintaanya pada Islam.

Wis gak usah gegeran. Ngadepi aliran Islam sing kolot iku disawang karo mesem ae. Sekali-kali dirasani gak popo. Nggak usah eker-ekeran. Karena banyak orang di luar Islam yang tepuk tangan kalau sesama Islam bertengkar terus.

Ada teman nonmuslim yang postingannya hampir tiap hari menertawakan kelakuan Islam kolot yang cirinya suka berfatwa haram. Tak jarno ae. Lama-lama dia akan terpeleset kata yang maksudnya menertawakan kaum Islam konservatif tapi sebenarnya menertawakan agama Islam. Dia nggak sadar kalau dia hidup di negara dengan mayoritas muslim. Ati-ati Ndes. Cangkeme diinstal ulang.

Soal Agnez mo yang tidak berdarah Indonesia itu juga bukan hal yang perlu diurusi. Nggak penting. Mau berdarah Tionghoa, Tiongkok, singkek, atau apa pun, nggak masalah. Yang penting hatinya Indonesia. Habis perkara.

Urusan darah biar diurus sama Palang Merah Indonesia. Raimu gak usah melok-melok ngurusi.

Intine ojok gampang gupuh. Dan gupuh itu tercipta karena fanatisme dan nggumunan. Wah iki nek ditulis kabeh iso kemeng tanganku....wis sakmene ae.

-Robbi Gandamana-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun