Rasulullah tidak mengajari cengeng. Rasulullah itu menangisi bukan menangis. Beliau menangisi umatnya, kesalahannya dan atau dosa-dosanya. Tidak menangisi nasibnya atau penderitaannya. Beliau malah memilih hidup secara miskin walau aslinya kaya karena istri beliau juragan Arab, Siti Khadijah.
Membaca ayat tapi tanpa pendalaman memang membuat orang wagu. Nggak cuman dialami oleh wong ndeso sing sekolahe gak jelas, sing lulusan Mesir pun bisa terjebak pada kewaguan.
Aku mbayangno onok wong sing divonis kanker stadium akhir, seminggu maneh mati. Dia seorang buruh pabrik gembus. Ndilalah suatu malam setelah nonton film "Titanic" dia nekad berdoa minta Kapal Pesiar. Padahal di kota tempatnya tinggal sangat jauh dari pantai. Dia hanya berpikir nggak ada yang mungkin bagiNya. Dia hanya ingin keliling dunia sebelum mati.
Tuhan pun bingung, "Karepe opo arek iki.." Malaikate melok emosi, "Kapal Pesiar ndasmu...".
Akhire Tuhan dan malaikat rapat.
"Ya'opo enake iki rek?" tanya Tuhan pada para malaikat.
"Kulo manut mawon Tuhan...pripun penake," jawab kepala Malaikat.
"Yo wis ndang jabuten nyowone....lebokno surgo.....saaken, alim tapi uteke jarang digawe, " kata Tuhan sambil menghela nafas.
Tamat.