Ditulis Oleh: Fitri Makrifatul Musdalifah
Ramadhan tahun ini terasa sama seperti tahun sebelumnya, bahkan mungkin terasa lebih berat. Bagaimana tidak, tahun ini kita harus menjalani lagi ibadah Ramadhan di tengah wabah virus Covid-19 yang entah sampai kapan akan mereda. Segala upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menangani dan mencegah lonjakan kasus Covid-19, termasuk pembatasan dalam hal ibadah.
Cuaca cerah disertai mendung menyambut Aisyah keluar dari Masjid Nurul Huda. Ia dan Ayahnya baru saja mengikuti kajian Ramadhan yang rutin diadakan setiap selesai shalat dhuhur. Jika tahun kemarin kajian di Masjid diliburkan selama Ramadhan karena mewabahnya virus Covid-19, beruntung tahun ini kajian diadakan kembali meski wabah belum sepenuhnya hilang. Berbagai pembatasan dan aturan diberlakukan untuk para jama'ah yang beribadah ke Masjid seperti harus mencuci tangan, mengenakan masker dan juga menjaga jarak. Ramadhan di tengah pandemi tak menyurutkan niat dan semangat Aisyah dalam menjalankan ibadah. Ia tak pernah absen mengikuti kajian Ramadhan di Masjid.
Usai mengikuti kajian, Aisyah dan Ayahnya berjalan kaki untuk pulang ke rumah. Jarak antara rumahnya dan Masjid Nurul Huda tak begitu jauh, sehingga untuk pulang dan pergi ke Masjid bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki.
"Assalamualaikum Pak Hadi" Sapa Pak Hartawan, ayah Aisyah pada bapak-bapak yang mungkin usianya tak jauh dari kakek Aisyah.
"Waalaikumsalam, Nak Hartawan?" jawab pak Hadi sambil menyipitkan mata mencoba mengenali wajah Ayah Aisyah yang tertutup masker.
Dengan baju koko, sarung dan peci yang dikenakan Pak Hadi ditambah sajadah yang disampirkan dibahu, ia rasa Pak Hadi baru saja mengikuti kajian di Masjid sama sepertinya.
Pak Hadi adalah tetangga Aisyah, mereka tinggal di kompleks yang sama yaitu kompleks Nirwana. Aisyah, Pak Hartawan dan Pak Hadi kemuadian berjalan bersama untuk pulang. Aisyah berjalan di belakang Pak Hartawan dan Pak Hadi sembari mendengarkan perbincangan antar kedua bapak-bapak ini.
"Pemerintah sekarang ngeluarin aturan larangan mudik lagi, anak-anak saya enggak bisa pulang lagi lebaran tahun ini." Ucap Pak Hadi.
"Emang udah berapa lama Pak enggak ketemu sama anak-anak?" Tanya Pak Hartawan "Waduh, udah lama sekali, terakhir mereka pulang itu tahun baru 2020, dan sampai sekarang belum pernah pulang lagi. Jadi ya... lebaran tahun ini saya dan istri cuma lebaran berdua."
Pak Hartawan hanya mengangguk-anggukkan kepala menyimak perkataan pak Hadi. "Kangen sekali rasanya sama cucu-cucu, udah lama saya enggak ngeliat wajah mereka, tapi beruntungnya jaman sekarang itu udah canggih nak, cuma lewat ponsel aja udah bisa ngeliat wajah mereka, tapi ya ternyata beda rasanya kalo ngeliat mereka lewat ponsel sama ketemu langsung." Lanjut Pak Hadi.