Mohon tunggu...
Rhevina Nova Puspita
Rhevina Nova Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aktivitas Vulkanik Meningkat, Akses ke Kawah Ratu Dibatasi Demi Selamat

26 Juni 2025   12:50 Diperbarui: 26 Juni 2025   13:12 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukabumi, Jawa Barat -- Kawah ratu, salah satu destinasi wisata alam populer di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), kini dipasangi tali pembatas menyusun munculnya kawah baru yang berpotensi membahayakan pengunjung. Langkah ini mulai diberlakukan pada tanggal 8 April 2025 satu minggu setelah perayaan IdulFitri, berdasarkan hasil evaluasi dan kontrol dari pihak pusat.

Kemunculan kawah baru pertama kali terdeteksi oleh pihak pengelola Kawah Ratu bersama tim dari pusat yang melakukan kontrol rutin. Aktivitas geotermal beru ini ditandai dengan munculnya kepulan asap dan bau gas belerang yang lebih menyengat dari biasanya, khususnya di sekitar hulu Sungai Cikuluwung.

Menanggapi kondsi tersebut, pihak pengelola Kawah Ratu memutuskan untuk meningkatkan pengamanan dengan memasang tali pembatas di sejumlah titik rawan setelah mendeteksi aktivitas vulkanik baru yang memunculkan gas panas di sekitar Hulu Sungai Cikuluwung.

"Banyak pengunjung yang suka berlama-lama di aliran sungai hanya untuk menikmati jernihnya air sungai dan berfoto. Hal tersebut dapat beresiko jika dilakukan dalam kurun waktu yang lama, terutama saat hujan turun dan kondisi tanah yang labil," ujar salah satu petugas di lapangan Kawah Ratu, Sabtu (12/6).

Tali pembatas dipasang mengelilingi zona yang dinyatakan tidak aman. Meski demikian, pemasangan ini dilakukan dengan memperhatikan jalur utama pendakian agar tidak mengganggu aktivitas wisatawan, namun tetap memberikan perlindungan dari resiko berbahaya.

"Saya setuju dengan adanya kebijakan ini karena demi kebaikan pengunjung. Apalagi dengan adanya pengawas di lapangan, saya merasa lebih terjaga. Tapi kalau situasinya sudah normal kembali, saya berharap bisa dibuka kembali," ujar salah satu pengunjung.

Dengan diterapkannya kebijakan ini, para pengunjung tidak lagi diperkenankan mengakses alirah Sungai Cikuluwung serta beberapa titik yang dekat dengan kawah aktif. Meski ada pembatasan, wisatawan masih bisa menikmati panorama alam dari zona aman yang telah ditentukan. Pihak pengelola memastikan bahwa pemandangan dari area tersebut tetap indah dan layak dinikmati.

Aktivitas vulkanik di Kawah Ratu sendiri bukan hal baru. Sebagai bagian dari sistem geotermal Gunung Salak, kawasan ini memang dikenal aktif secara geologi. Namun, kemunculan kawah baru dalam beberapa waktu terakhir menjadi perhatian serius karena berada cukup dekat dengan jalur yang biasa dilalui pengunjung.

Hingga kini, kawasan Kawah Ratu masih tetap dibuka untuk wisatawan, namun dengan pengawasan yang lebih ketat dan sejumlah akses yang dibatasi. Pihak pengelola juga menghimbau seluruh pengunjung untuk mematuhi rambu-rambu dan tidak melewati batas yang telah ditetapkan demi keselamatan bersama.

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan, sekaligus menjaga keamanan bersama bagi seluruh pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Selain itu, kebijakan pembatasan ini juga menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan di sekitar kawasan Kawah Ratu, yang merupakan salah satu ekosistem geotermal penting di wilayah Gunung Salak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun