Mohon tunggu...
Rmdhn Tavano
Rmdhn Tavano Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa UIN Malang yang berasal dari Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

perkembangan kognitif dan strategi belajar anak dalam transisi menuju remaja

12 Juni 2025   23:25 Diperbarui: 12 Juni 2025   23:25 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu tahap perkembangan yang paling kompleks dan penting dalam kehidupan seseorang adalah masa remaja, yang ditandai oleh perubahan pesat secara fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Remaja menghadapi banyak tantangan dalam pendidikan, yang membutuhkan kesiapan mental dan emosional untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar yang semakin kompleks. Oleh karena itu, sangat penting bagi pendidik, orang tua, dan praktisi pendidikan untuk memahami komponen perkembangan remaja. Perkembangan kognitif remaja mengalami peningkatan yang signifikan, yang merupakan komponen penting. Sebagaimana dijelaskan dalam teori Piaget tentang tahap operasi formal, remaja mulai belajar berpikir abstrak, kritis, dan logis. Namun, kemajuan ini tidak selalu sesuai dengan kemampuan mereka untuk mengelola emosi dan tekanan lingkungan, yang sering menjadi tantangan dalam proses belajar.

Perkembangan di masa remaja ini sangat penting sekali menurut saya karena di remaja ini kita banyak belajar hal hal baru yang kita belum tahu sebelumnya dan dimasa remaja ini sangat penting sekali edukasi edukasi belajar dalam tahap menuju remaja karena jika kita sudah salah dalam beredukasi di masa remaja kita pasti akan salah arah atau bisa dibilang mudah terbawa arus, maka dari itu dari sini kita belajar yang Namanya perkembangan kognitif anak dalam transisi menuju remaja karena kita tahu masa masa remaja bukanlah masa dimana kita seperti anak anak melainkan masa remaja ialah masa dimana kita menuju yang Namanya dewasa.

Jika kita sudah yang Namanya menginjakan kaki di masa remaja kita sudah bisa tahu dan sudah bisa membedakan antara yang baik dengan yang buruk dan dimasa remaja kita sudah bisa banyak menghetahui ap aitu percintaan dan ap aitu perkelahian jika kita tidak belajar dari sekarang yang Namanya strategi belajar anak dalam transisi menuju tahap remaja maka kita akan mudah terbawa arus yang jelek jelek.dalam hal ini dapat diartikan juga yaitu masa remaja adalah masa dimana kita sudah dapat berfikir kritis untuk menentukan nasib kita nanti dimasa yang akan datang. Perilaku yang lebih matang pada remaja sering kali dipicu oleh kesadaran akan status formal mereka yang baru, baik di lingkungan rumah maupun sekolah. Peran baru ini mulai terbentuk sekitar usia 17 tahun, yang dianggap sebagai batas antara remaja awal dan akhir, sering kali saat mereka menjadi siswa SMA. Di rumah, orang tua mulai melihat mereka sebagai calon orang dewasa yang akan segera memilih jalur karier atau Pendidikan lanjutan. Sementara itu di sekolah, posisi sebagai siswa senior memunculkan kesadaran akan tanggung jawab yang lebih besar, yang semuanya berkontribusi pada dorongan untuk bersikap dewasa. Karena proses pematangan anak laki-laki umumnya lebih lambat dibandingkan perempuan, fase remaja awal yang mereka alami cenderung lebih pendek. Hal ini sering kali membuat mereka terkesan kurang dewasa untuk usianya, meskipun sama-sama mencapai status dewasa legal pada usia 18 tahun.

Dalam pemebelajaran menuju remja justru kita akan lebih mudah menghetahui dengan sendirinya daripada pemberian arahan dari orangtua, mengapa saya dapat berbicara seperti ini? Karena sepengalaman saya sebagai remaja saat ini Ketika saya dari anak anak menuju remaja saya lebih suka menghetahui hal hal 16+ lahh yaa istilahnyaa saya lebih suka mencari tahu baik buruknya dalam hal tersebut ketimbang saya harus diberitahu dengan orangtua saya, karena pada saat itu saya sudah mengenal yang namnya gengsi maka dari itu saya lebih suka menghetahui dengan sendiri tanpa bantuan pemberitahuan dari orang tua saya, bukan berate saya tidak mau mendengarkan orang tua saya,saya tetap mendengarkan orang tua saya tetapi hanyaa Sebagian lah karena saya lebih suka mencari tahu dengan sendirinya.

Proses perubahan pada kemampuan mental seseorang yang mencangkup cara belajar, mengingat, berpikir, berpikir, bernalar dan menggunakan bahasa dikenal sebagai perkembangan kognitif.2 Piaget berpendapat bahwa remaja, didorong oleh kebutuhan biologis untuk beradaptasi, secara aktif membangun pemahaman mereka tentang dunia. Mereka tidak hanya menerima informasi, tetapi juga memilah, mengembangkan, dan mengolahnya untuk menciptakan ide-ide baru. Kemajuan kognitif ini memperluas wawasan mereka dan ditandai oleh pemikiran yang lebih abstrak (melampaui hal konkret), logis (mampu merencanakan dan menguji solusi masalah), serta idealis (memikirkan berbagai kemungkinan). Selain itu, mereka menjadi lebih mampu menganalisis pemikiran sendiri dan orang lain (metakognisi), serta lebih peka dalam memantau lingkungan sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun