Moral dan perilaku masyarakat Arab yang buruk dan rusak inilah yang menjadikan mereka disebut sebagai kaum Jahiliyyah.
Kondisi sosial politik Arab yang selalu diwarnai perebutan kekuasaan dan pengaruh antara suku-suku Arab disamping interaksi menjadi semakin kompleks dengan adanya persaingan dalam konteks keagamaan.Â
Menurut Rippin, setidaknya terdapat tiga fokus kepentingan dalam konteks keagamaan yaitu Yahudi, Nasrani dan Zoroaster.
Dari sinilah jika dikatakan Arab berada dalam kondisi penuh dengan ketegangan itu tidak salah.
Beralihnya peta perekonomian ke Romawi di Arab Selatan sangat berpengaruh terhadap lengsernya kerajaan Himyar.
Arab Selatan merupakan penghasil utama kemenyan dunia yang digunakan dalam upacara keagamaan di Graeko Romawi dan sebagai bahan baku obat-obatan.
Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh kuat dalam bidang ekonomi di Arab Selatan.
Masyarakat Arab terbagi menjadi dua kelompok yaitu penduduk kota (hadhary) dan penduduk gurun (badui).
Penduduk kota (hadhary) bertempat tinggal tetap karena mereka sudah mengenal tata cara mengolah tanah dan tata cara perdagangan.Â
Hubungan perdagangan mereka yang sudah sampai diluar negeri menunjukkan bahwa mereka memiliki peradaban yang tinggi.
Sedangkan penduduk guru (badui) hidupnya masih berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari tempat yang bisa digunakan bertani dan beternak.