Mudik lebaran tahun ini terasa istimewa. Pasalnya, sudah dua thun belakangan mudik tidak sebebas kali ini. Aturan prokes yang sudah mulai diperlonggar, serta serangkaian aturan lain yang tidak seribet dulu.
Meski demikian, untuk tetap menjaga kesehatan, pemakaian masker dan sering cuci tangan masih tetap saya dan keluarga lakukan. Karena ini kebiasaan baik yang sangat sederhana untuk tetap menjaga kesehatan.
Kami sekeluarga mudik ke kampung yang sama, Tulungagung. Kota yang dulunya sepi ini sekarang sudah mulai berkembang pesat.
Kafe-kafe kekinian, muncul di setiap sudut kota. Tak jarang, beberapa pelosok desa juga dibangun kafe dengan konsep alam yang menyedot perhatian pemudik.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, selain silaturahmi dengan saudara, mudik juga menjadi ajang buat saya dan keluarga untuk wisata kuliner. Makanan khas Tulungagung seperti lodho, ronde, pecel, soto, punten, dll mengobati rasa kangen saya dan suami akan masa kecil di kampung halaman.
Untuk kemudahan transaksi selama wisata kuliner, kami sebenarnya lebih nyaman menggunakan transaksi digital. Karena sudah terbiasa melakukannya saat di Sidoarjo. Selain lebih praktis, kita tidak perlu menunggu kembalian dan meminimalisir kontak dengan banyak orang.
Maklum, pandemi membuat kebiasaan baru ini jadi terasa nyaman dan aman untuk diterus dilakukan.
Masalah muncul saat saya berada di Tulungagung. Karena tidak semua pembayaran bisa dilakukan dengan transaksi digital. Beruntung saat ini ada BRImo yang memudahkan saya untuk melakukan transaksi digital.
BRImo ini merupakan aplikasi BRI Mobile versi terbaru. Aplikasi ini sangat mudah, aman dan cepat untuk digunakan. Saya sangat terbantu dengan aplikasi BRImo ini selama perjalanan mudik dan lebaran di kampung halaman.
Nah, salah satu keunggulan BRImo ini, meskipun saya dan keluarga mudik di desa dengan akses ATM yang minim, BRI memberikan solusi cerdas. Yaitu dengan Agen BRILink.
