Sungai Berwarna dan Ancaman di Baliknya
Kita mungkin pernah melihatnya---aliran sungai yang tiba-tiba berubah warna: ungu, merah terang, biru pekat, atau bahkan hitam legam. Jika itu terjadi di dekat kawasan industri tekstil, besar kemungkinan itu adalah limbah pewarna yang dibuang tanpa pengolahan memadai.
Sementara kita menikmati pakaian berwarna-warni di lemari, ada harga lingkungan yang harus dibayar oleh bumi---dan itu tidak murah.
Di balik warna-warna cerah itu, ada senyawa sintetis kompleks yang sulit terurai secara alami. Mereka tidak hanya mencemari estetika lingkungan, tapi juga mengganggu rantai makanan, menghambat fotosintesis di perairan, bahkan memiliki potensi karsinogenik. Limbah pewarna tekstil bukan hanya masalah visual, tapi masalah hidup dan mati bagi ekosistem air.
Pertanyaannya, apakah kita harus terus membiarkan ini terjadi? Apakah harus menunggu solusi dari luar negeri dengan biaya tinggi dan implementasi rumit? Ataukah kita bisa mencari jalan keluar dari apa yang ada di sekitar kita?
Ternyata jawabannya bisa sesederhana itu: ampas aren.
Menemukan Emas dalam Limbah
Ampas aren adalah limbah padat yang dihasilkan dari penyadapan dan pemrosesan nira untuk membuat gula aren. Di banyak desa penghasil gula merah, limbah ini hanya ditumpuk atau dibakar. Padahal, di balik bentuknya yang tidak menarik, ampas aren memiliki kandungan karbon yang tinggi---dan ini adalah bahan baku potensial untuk karbon aktif.
Karbon aktif dikenal luas sebagai bahan penyerap (adsorben) yang sangat efektif. Digunakan mulai dari industri pengolahan air, makanan, hingga farmasi. Struktur porinya yang kompleks dan luas permukaannya yang besar membuatnya mampu menangkap molekul kecil seperti zat warna, logam berat, hingga senyawa beracun.
Namun, karbon aktif yang umum dijual di pasaran seringkali mahal karena diproduksi dari bahan impor dengan proses industri skala besar. Inilah yang mendorong dua mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret, Muhammad Rizqi dan Muhammad Rakha Raditya, untuk mencoba sesuatu yang berbeda: membuat karbon aktif sendiri, dari bahan lokal, murah, dan melimpah.
Mengapa Harus Peduli dengan Limbah Pewarna?