Saat dia masih hidup, Brook memakan Yomi Yomi no Mi, Buah Iblis tipe Paramecia yang memungkinkan jiwanya kembali ke dunia hidup dan mengisi kembali tubuhnya setelah dia mati. Hal ini memungkinkan dia untuk hidup di dalam mayatnya sendiri, yang telah terurai menjadi kerangka pada saat jiwanya menemukan jalan kembali ke sana, dan dia bahkan dapat melakukan semua fungsi yang dia lakukan ketika tubuhnya dipenuhi dengan daging dan otot. Selain membawanya kembali dari kematian.
Buah Brook awalnya tampak tidak berguna. Namun, dia kemudian menemukan bahwa dia bisa melatih kekuatan jiwanya yang diperkuat, yang dia temukan adalah apa yang memungkinkan dia untuk menghidupkan kembali tubuhnya.
Dia untuk sementara dapat memisahkan jiwanya yang kembali dari tubuhnya sehingga dapat bergerak secara independen dari tubuhnya, secara efektif mengubahnya menjadi hantu. Ini meninggalkan tubuhnya menjadi sekam tak bernyawa, tetapi sebagai roh, Brook mampu bergerak menembus dinding dan ke area yang tidak mungkin dia jangkau secara fisik, meskipun dia tidak bisa memegang apa pun.
Jika tubuh kerangkanya tercabik-cabik, dia bisa menempelkan sulur jiwa ke bagian tubuh yang terputus dan menariknya kembali ke tempatnya. Dia juga mampu mengerahkan kekuatan jiwanya untuk mempengaruhi dan membanjiri makhluk dengan jiwa yang lebih lemah, seperti Homies.
Energi jiwanya memancarkan dingin murni, yang disebut "dunia bawah menggigil", dan memungkinkan Brook untuk mentransfer aura beku ini ke objek, seperti pedangnya. Dengan aura ini, dia mampu membekukan sekelilingnya, seperti yang terlihat saat dia mengubah tanah di sekelilingnya di Zou menjadi es.
Ilmu Pedang
Brook menggunakan jenis pedang yang disebut shikomizue, pedang yang tersembunyi di dalam tongkat. Dia menggunakan pedang ini bersama dengan keterampilan anggarnya dan telah memilikinya setidaknya selama lima puluh tahun.
Sebagai mantan pemimpin konvoi pertempuran dan kapten bajak laut dengan pengalaman bertahun-tahun di Grand Line, Brook adalah ahli dalam ilmu pedang. Terlepas dari kepribadian konyolnya yang biasa dalam pertempuran, dia adalah pendekar pedang yang sangat terampil yang mampu mengirim banyak musuh sekaligus dengan serangan cepat dan tepat. Ilmu pedangnya adalah kombinasi dari anggar klasik.
Gaya Soft Blade Brook lebih berfokus pada kecepatan dan presisi sementara gaya Zoro lebih berfokus pada kekuatan dan dengan demikian menggunakan kekuatan fisik yang luar biasa. Brook tidak dapat mengalahkan Ryuma tidak peduli seberapa keras dia bertarung dan sementara Ryuma hanya menggunakan sebagian kecil dari kekuatannya, dia menyadari bahwa Zoro mampu mengalahkannya dengan kekuatan penuh hanya dengan dua pedangnya, meskipun Ryuma mengatakan bahwa perlindungan Brook adalah melawan Ryuma.Â
Saat berada di Kepulauan Sabaody, dua tahun lalu, dia menyerang seorang Pacifista menggunakan serangan pedang berkecepatan tinggi tetapi gagal memberikan banyak damage padanya dan harus diselamatkan setelahnya.
Namun, ketika Zoro menyerang Pacifista yang sama, hasilnya sangat berbeda. Dia bisa mengikuti apa yang dilakukan Zoro ketika dia melihat pendekar pedang itu melawan Ryuma, menunjukkan persepsi tajamnya tentang ilmu pedang. Dia bekerja sangat baik dengan Zoro, saat mereka mengalahkan Penunggang Ikan Terbang bersama-sama.
